Identifikasi Minyak Kedelai yang Ditambahkan dalam Produk Minyak Zaitun dengan Metode Kromatografi Gas–Spektroskopi Massa
Abstract
Buah zaitun dikenal sebagai tanaman rempah yang memiliki nilai jual yang tinggi di pasar dunia karena kandungan asam lemaknya yang bermanfaat untuk tubuh. Produk minyak zaitun dapat dikonsumsi secara langsung. Mahalnya harga minyak zaitun murni menyebabkan adanya adulterasi minyak zaitun dengan jenis minyak nabati lainnya, seperti minyak kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kemurnian minyak zaitun dan mengidentifikasi penambahan minyak kedelai pada produk minyak zaitun dipasaran. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan, meliputi preparasi sampel, ekstraksi buah zaitun dengan metode konvensional dan ekstraksi biji kedelai dengan sokletasi, serta analisis komponen minyak zaitun murni dan minyak zaitun yang dicampur dengan minyak kedelai dengan metode kromatografi gas – spektroskopi massa (KGSM). Hasil analisis persen susut pengeringan dan rendemen buah zaitun berturut-turut sebesar 2,14% dan 97,85%. Sedangkan persen susut pengeringan dan rendemen biji kedelai berturut-turut sebesar 0,79% dan 99,20%. Hasil analisis dengan metode KGSM menunjukan bahwa minyak zaitun dan minyak zaitun yang dicampur dengan minyak kedelai memberikan rasio asam linoleate/oleat (rasio l/o) yang berbeda. Minyak zaitun murni mempunyai kandungan asam linoleat yang jauh lebih kecil dibandingkan asam oleatnya (rasio l/o = 0,0703) sebaliknya, minyak kedelai mengandung asam linoleate yang jauh lebih besar daripada asam oleatnya (rasio l/o = 1,3029). Rasio l/o tersebut dapat digunakan untuk menilai kemurnian minyak zaitun. Dari tiga sampel produk minyak zaitun yang diuji, hanya 1 sampel yang memiliki rasio l/o seperti pada minyak zaitun murni.