FILSAFAT MANUSIA MENURUT MUHAMMADIYAH

Abstract

This thesis is aim to observe human philosophical system in Muhammadiyah thought. The object being discussed in this research are the teories which discussed the essense of human being and the possition of philosopical human-being in Muhammadiyah. The main sourses are KH. Ahmad Dahlan`s thought and Muhammadiyah ideology and steps. The other supportiy sourches are the consideration of activist in otonom organization who uses the name of Muhammadiyah or the researcher outsider of Muhammadiyah.This research uses qualitative-rasionalistic paradigma.This kind of research based on its range is religius research. Based on its type is explorative research. It uses philosophical research. The researcher observes the data by the steps of follows: first, observius the datas philosophycally,e.g. ontology, epistemology and axiology. Second, observity datas philosophically though verstehen (understanding) method such as, symbolic step, interpreting and digging step, constructive step or symbolic of life. Third, the result of verstehen is presented by expressing and explaining method.The human philosophycal ontology discussion in Muhammadiyah thought textually is only to understand one point of view of leaning personal and camera-view. Human philosophical epistemology in Muhammadiyah thingking. The are two methods to understand human-being, by purifity the heart by remembering of Allah, sholat and the thinking about heveafter purily. Third,human philosophical axsiology in Muhammadiyah which involes unity, believes, oven-minded, propetis-humanis, responsibility, and religiousity. Obviously, there are two models of human according to Muhammadiyah e.g. enlightened human (rausyan-fikr-Muhammadiyah) and monodualis or monodualist-Muhammadiyah. The concept of human philosophies in Muhammadiyah is existentialist-idealist. The Muhammadiyah is the man who are thinking for act or the man who just act in worship.   Tujuan tesis ini adalah mencari konsep filsafat manusia dalam pemikiran Muhammadiyah. Persoalan yang dibahas dalam penelitian ini adalah teori-teori yang membahas esensi manusia dan kedudukan filsafat manusia dalam pemikiran Muhammadiyah. Sumber utamanya adalah pemikiran KH. Ahmad Dahlan, ideologi dan langkah Muhammadiyah. Sedangkan sumber pendukungnya adalah pemikiran aktifis ortom yang mengunakan nama Muhammadiyah atau para peneliti outsider Muhammadiyah. Penelitian ini menggunakan paradigma kualitatif-rasionalitik. Jenis penelitian ini berdasarkan ruang lingkupnya termasuk penelitian keagamaan, berdasarkan tipe penelitian, termasuk penelitian eksploratif, dan menggunakan pendekatan filsafat. Peneliti mengalisa data menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: pertama, menganalisa data dengan filsafat ilmu, yaitu ontologi, epistemologi dan aksiologi. Kedua, menganalisa secara filosofis data-data tersebut dengan metode verstehen (pemahaman), yaitu tahap simbolik, tahap pemaknaan atau penggalian, tahap kontruktif atau kehidupan simbol dan tahap interpretasi. Ketiga, hasil dari verstehen disajikan dengan metode pengungkapan atau metode penerangan. Kajian ontologi filsafat manusia dalam pemikiran Muhammadiyah secara tekstual hanya memahami dari salah satu sudut atau meminjam Leaming personal and camera view. Kedua, epistemologi filsafat manusia dalam pemikiran diri Muhammadiyah. Ada dua cara atau jalan untuk memahami diri manusia, yaitu dengan penyucian hati dengan cara dzikrullah, sholat dan memikirkan tragedi kedasyatan akhirat serta dengan tafakkur (berfikir sejernih-jernihnya). Ketiga, aksiologi filsafat manusia dalam pemikiran diri Muhammadiyah. Produknya adalah sifat-sifat humanitas yang meliputi persatuan, amanah atau kepercayaan, keterbukaan, propetis-humanis,  tanggungjawab, dan nilai religiuitas. Setidaknya ada dua model manusia secara nyata menurut Muhammadiyah, yaitu model manusia tercerahkan atau rausyan-fikr-Muhammmadiyah dan model manusia monodualis atau monodualis-Muhammadiyah. Paham atau aliran filsafat manusia dalam Muhammadiyah adalah eksistensialis-idealis. Realnya adalah manusia yang hanya berfikir untuk beramal atau manusia yang hanya beramal saja yang disebut manusia Muhammadiyah.