IMPLEMENTASI KURIKULUM CAMBRIDGE DI SEKOLAH DASAR INTERNASIONAL AL AL-ABIDIN SURAKARTA DAN SEKOLAH DASAR INTEGRAL WALISONGO SRAGEN
Abstract
This study aims to describe the implementation of the Cambridge curriculum in the International Islamic Elementary School Al-Abidin Surakarta and Integral Walisongo Elementary School Sragen as well as to find the points of excellence and weakness of the existing Cambridge curriculum implementation at the school. This research type is qualitative research, the subject of this research consist of principal, vice principal of curriculum section, Human Resources Development, International Class Program teachers, and students in International Islamic Elementary School Al-Abidin Surakarta and SD Integral Walisongo Sragen. Technique of collecting data through observation, interviews, and documentation. Technique of analyzing data used descriptive qualitative. The results of this study indicate that the implementation of the Cambridge curriculum in the International Islamic Elementary School Al-Abidin Surakarta runs well, this can be known through several findings, first of the Cambridge curriculum implementation process is routinely implemented at the beginning of the new school year by involving all levels teachers who teach in this program with special workshop held for teachers before the teaching and learning activities begin. Second, in the implementation of this curriculum, teachers are able to build enthusiastic learners and able to create a fun learning, so learners are more active and willing to try to understand the lesson of this curriculum. Third in the evaluation process goes well and learners are categorized able to meet the standards provided by Cambridge. Seeing the proud results we can see the advantages of the implementation of this Cambridge curriculum one of them is the complexity of the mindset of students increased, there are still some weaknesses, such as on the implementation of student learning is still difficult to understand the story in Cambridge math lesson, learners translate the story, also looking for ways to solve the problem. In addition the weakness found in the field is less effective in English language communication in the school. It occurs because of the lack of maximum vocabulary given to learners. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan implementasi kurikulum Cambridge di SD Islam Internasional Al-Abidin Surakarta dan SD Integral Walisongo Sragen sekaligus untuk menemukan titik-titik keunggulan dan kelemahan implementasi kurikulum Cambridge yang ada pada sekolah tersebut. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, subjek penelitian ini terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah bagian kurikulum, Human Resources Development, guru-guru Internasional Class Program, dan peserta didik di SD Islam Internasional Al-Abidin Surakarta dan SD Integral Walisongo Sragen. tehnik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. tehnik analisis data secara deskripstif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam implementasi kurikulum Cambridge di SD Islam Internasional Al-Abidin Surakarta dan SD Integral Walisongo Sragen berjalan dengan baik, hal ini bisa diketahui melalui beberapa temuan, yaitu pertama dari proses perencanaan implementasi kurikulum Cambridge ini rutin dilaksanakan pada awal tahun ajaran baru yaitu dengan melibatkan seluruh jajaran guru yang mengajar di program ini dengan diadakan workshop khusus untuk guru sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai. kedua, dalam pelaksanaan kurikulum ini, guru mampu membangun antusias peserta didik dan mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, dengan begitu peserta didik semakin aktif dan mau berusaha dalam memahami pelajaran kurikulum ini. ketiga dalam proses evaluasi berjalan dengan baik dan peserta didik dikategorikan mampu memenuhi standar yang diberikan oleh Cambridge. Melihat hasil yang membanggakan kita dapat melihat keunggulan dari implementasi kurikulum Cambridge ini salah satunya adalah kompleksitas pola pikir peserta didik meningkat meskipun demikian, masih terdapat beberapa kelemahan, diantaranya pada pelaksanaan pembelajaran siswa masih kesulitan dalam memahami soal cerita yang terdapat dalam pelajaran math Cambridge, karena disamping peserta didik menerjemahkan ceritanya, juga mencari cara untuk menyelesaikan soal tersebut. selain itu juga kelemahan yang saya temui di lapangan adalah kurang efektif dalam komunikasi Bahasa inggris di sekolah tersebut. hal itu terjadi karena kurang maksimalnya kosa kata yang diberikan kepada peserta didik.