REVITALISASI KEPEMIMPINAN KOLEKTIF-KOLEGIAL DALAM MEMBANGUN EFEKTIFITAS KOMUNIKASI ORGANISASI PESANTREN (STUDI INTERAKSIONISME SIMBOLIK DI PONDOK PESANTREN JOMBANG)

Abstract

Dewasa ini kepemimpinan pesantren yang terjadi tidak lagi menerapkan kepemimpinan tunggal, dan organisasi pesantren pun telah dimasukkan dalam bentuk yayasan. Dengan gejala baru ini, maka organisasi pesantren menjurus kearah impersonal, tanpa mengurangi peranan kiai sebagai pemimpin tertinggi, maka kepemimpinan mengarah pada pola kolektif, sesuai dengan hierarkhi kepemimpinan sebuah organisasi yayasan. Dalam penelitian ini ada dua masalah yang ingin diteliti, yaitu: (1) perilaku kepemimpinan kolektif-kolegial; dan (2) Model komunikasi organisasi pesantren ditinjau dari teori interaksionisme simbolik; di PP Bahrul Ulum Tambakberas dan PP Mambaul Maarif Denanyar Jombang. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dan jenis penelitiannya adalah fenomenologi dengan menggunakan rancangan interaksionisme simbolik. Data diperoleh dengan wawancara (interview), dokumen-dokumen (documents) dan observasi (observation). Analisis data menggunakan model Spradley yang mengambil salah satu dari analisis yaitu analisis domain.  Ada dua hasil temuan yang diperoleh, yaitu, Pertama, perilaku kepemimpinan kolektif-kolegial di PPBU Tambakberas Jombang adalah: (1) partisipatif-demokratis, sedangkan di PPMA Denanyar Jombang adalah (2) partisipatif-konsultatif. Kedua, Ada dua model komunikasi organisasi yang diterapkan baik di PPBU Tambakberas Jombang maupun di PPMA Denanyar Jombang yaitu, Komunikasi yang bersifat “top-down” dan komunikasi yang bersifat “buttom-up”.