KEPENTINGAN UTSMANI MENJALIN HUBUNGAN DENGAN KERAJAAN ACEH DARUSSALAM

Abstract

Hubungan Kekaisaran Ottoman telah berlangsung cukup lama dengan kesultanan Aceh. Kedua negara ini saling mengirim duta besar dan Utsmaniyah sendiri telah memenuhi tuntutan Sultan Aceh Darussalam seperti mengirim pasukan, peralatan dan bahkan ahli persenjataan. Harmonisasi kedua kerajaan Islam ini masih memiliki bukti sejarah sampai sekarang sebagai makam Tgk Dibitai (Salahaddin). Selain keinginan untuk membantu Aceh sebagai saudara, Utsmani juga memiliki kepentingan lain, yaitu kepentingan politik dan ekonomi. Saat ini Portugis merupakan ancaman utama di perairan laut merah. Jika bertransaksi di laut merah terganggu oleh tindakan Portugis pasti akan menjadi masalah bagi perekonomian Mekkah, karena jalur pelayarannya ke Mekah melalui laut merah. Aceh sendiri pada waktu itu juga menyerahkan dirinya dinyatakan patuh kepada Ottoman sebagai khilafah Islam. Meski dilihat dari segi letak geografis kedua kerajaan ini sangat jauh. Posisi Ottoman Turki berada di Eropa tengah, sedangkan Kerajaan Aceh Darussalam di Asia Tenggara (pinggiran kota).