BAHASA DAN REALITAS SOSIAL: LUNTURNYA NILAI-NILAI KESANTUNAN BERBAHASA

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana pelanggaran kesantunan bahasa yang digunakan oleh para host dalam mengisi acara televisi, yaitu fesbukers. Kata-kata dan kalimat yang keluar secara langsung dan spontan dari para host seringkali tidak disunting kembali sehingga para penonton di studio maupun di rumah secara tidak langsung menyerap kata-kata tersebut. Dampak negatif dari konsumsi bahasa kasar dan kurang santun agaknya luput dari perhatian orang atau bahkan para penonton itu sendiri. Ketika masyarakat (penonton) tidak lagi mempermasalahkan bagaimana seseorang berbahasa, maka hal yang dianggap kasar, tidak sopan, kurang santun akan kehilangan makna. Dari hasil beberapa kali tayangan Fesbuker, diperoleh bukti bahwa acara fesbukers menggunakan kata-kata atau frase yang kurang santun. Penyebutan nama binatang, barang dan makhluk tidakkasat mata untuk menyamakannya dengan bentuk fisik seseorang dilakukan oleh para host dalam membuat banyolan atau lawakan mereka.