PERBANDINGAN MITOS SANGKURIANG DAN MITOS PANGERAN BUTOSENO KAJIAN STRUKTURALISME LEVI-STRAUSS

Abstract

Sangkuriang merupakan cerita rakyat yang mengisahkan seorang anak laki-laki yang mencintai ibu kandungnya. Cerita ini berkembang di daerah Jawa Barat. Cerita serupa ditemukan di Desa Melirang, Gresik, Jawa Timur yang oleh masyarakat sekitar disebut dengan mitos Sangkuriang Desa Melirang atau mitos Pangeran Butoseno. Dengan adanya dua mitos yang hampir sama di dua tempat yang berbeda, penulis tertarik untuk melakukan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan persamaan dan perbedaan mitos Sangkuriang dan mitos Pangeran Butoseno. Penelitian ini menggunakan pendekatan Strukturalisme Levi-Strauss. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persamaan antara kedua mitos tersebut terdapat pada pesan yang disampaikan melalui struktur mitos-mitos. Adapun perbedaan antara mitos Sangkuriang dan mitos Pangeran Butoseno terdapat padastrukturnya. Struktur kedua mitos tersebut mengalami transformasi atau alih rupa, yang meliputi transformasi karakter (tokoh cerita), latar cerita, dan persyaratan yang diajukan oleh sang putri kepada calon suaminya.