PENGUATAN EKSISTENSI PROFESI ARSIPARIS MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI DI ERA DISRUPSI

Abstract

Abstract: The era of disruption is an era where an innovation will replace the entire old system with new ways. Disruption replaces old physical technology with digital technology that produces something completely new and more efficient, as well as being more useful. In order to maintain the existence of the archivist profession in the midst of industrial competition there are four competencies that must be possessed by archivists besides being innovative and creative, they are also supported by soft skills, namely (1) social skills, (2) process skills, (3) technological skills, and (4) ) cognitive abilities. Therefore, archivists must transform towards a new paradigm by adapting to the development of technology, having a high work ethic, being open, and being able to be problem solving for solving increasingly complex problems in the work environment.Keyword: Existence, Archivist, Competence, Disruption EraAbstrak: Era disrupsi adalah zaman dimana sebuah inovasi yang akan menggantikan seluruh sistem lama dengan cara-cara baru. Disrupsi menggantikan teknologi lama yang serba fisik dengan teknologi digital yang menghasilkan sesuatu yang benar-benar baru dan lebih efisien, juga lebih bermanfaat. Dalam rangka mempertahankan eksistensi profesi arsiparis di tengah persaingan industri ada 4- (empat) kompetensi yang harus dimiliki oleh arsiparis selain inovatif dan kreatif juga didukung dengan kemampuan soft skill yaitu (1) keterampilan sosial; (2) keterampilan proses; (3) keterampilan teknologi; dan (4) kemampuan kognitif. Oleh karenanya, arsiparis harus bertansformasi menuju paradigma perubahan dengan cara beradaptasi mengikuti perkembangan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi, sikap terbuka, serta mampu menjadi problema solving untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang semakin kompleks di lingkungan kerja. Kata Kunci: Eksistensi, Arsiparis, Kompetensi, Era Disrupsi