Hubungan Antara Preeklamsi dan Anemia Ibu Hamil dengan Berat Bayi Lahir Rendah

Abstract

Kejadian preeklampsia pada kehamilan merupakan salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas yang relatif tinggi di Indonesia setelah perdarahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara preeklamsia dan anemia ibu hamil dengan kejadian Berat Bayi Lahir Rendah pada bayi baru lahir. Jenis penelitian yang digunakan analitik korelasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini 364 orang dengan sampel 190 orang dengan teknik sample random sampling. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar yang mengalami preeklamsia berat sejumlah 112 responden dengan prosentase 59 %. Sedangkan yang mengalami Anemia adalah hampir setengahnya sejumlah 70 responden dengan prosentase 37 %. Nilai confesensi coefficient sebesar = 0,361 kekuatan hubungan rendah, arah hubungan positif (+) menunjukkan adanya korelasi searah sehingga ada pengaruh antara preeklamsia dengan kejadian berat bayi lahir rendah pada bayi baru lahir. Nilai confesensi coefficient = 0,425 kekuatan hubungan sedang, arah hubungan (+) menunjukkan adanya korelasi searah sehingga ada pengaruh antara anemia dengan kejadian berat bayi lahir rendah pada bayi baru. Kesimpulan penelitian menyatakan bahwa Ho ditolak dan HI diterima artinya ada hubungan yang signifikan antara preeklamsia dan anemia ibu hamil dengan kejadian berat bayi lahir rendah pada bayi baru lahir, kekuatan hubungan rendah, arah hubungan (+) menunjukkan adanya korelasi searah. Hasil penelitian ini petugas kesehatan seyogyanya dapat mengidentifikasi kesehatan reproduksi untuk menurunkan angka kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan perbaikan mutu pelayanan kebidanan.