Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Perdarahan Post Partum di RSUD Pringsewu
Abstract
Di Indonesia pada tahun 2013, perdarahan yaitu terutama perdarahan postpartum menyebabkan kematian ibu sebanyak 30,3% di Indonesia. Selain perdarahan, penyebab kematian ibu tertinggi lainnya adalah hipertensi dalam kehamilan, infeksi, partus lama dan abortus. Kondisi kematian ibu secara keseluruhan diperberat oleh tiga terlambatan yaitu terlambat dalam pengambilan keputusan, terlambat mencapai tempat rujukan dan terlambat mendapatkan pertolongan yang tepat di fasilitas kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menegetahui penelitian faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian perdarahan post partum pada ibu bersalin di RSUD Pringsewu tahun 2018. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan pendekatan cross sectional yang dilaksanakan pada bulan Januari 2019. Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh pasien bersalin di Bagian Kebidanan RSUD Pringsewu Tahun 2018 sebanyak 158 pasien. Analisis univariat dan bivariat dalam penelitian ini menggunakan Uji Chi Square . Hasil analisis penelitian ini menunjukan bahwa kejadian perdarahan post partum berjumlah (76,58 %). Dari faktor penyebab dengan atonia uteri berjumlah 39,9%, retensio plasenta 52,5%, dan laserasi jalan lahir berjumlah 41,0%. Uji statistik chi square menunjukan ada hubungan antara atonia uteri, retensio plasenta, dan laserasi jalan lahir (p < 0,05). Dari hasil penelitian diatas diharapkan kepada peneliti selanjutnya meniliti faktor resiko lain yang dapat meningkatkan kejadian perdarahan postpartum, dari faktor resiko karakteristik ibu misalnya jarak kehamilan yang pendek, lama partus, riwayat persalinan buruk sebelumnya, riwayat perdrahan antepartum ataupun postpartum, riwayat operasi Caesar, dan faktor dari tenaga penolong.