Uji daya anti bakteri fraksi air daun mahkota dewa (phaleria macrocarpa) terhadap staphylococcus aureus pada luka infeksi kelinci

Abstract

Crown god leaves (Phaleria macrocarpa [Schef.] Boerl.) Have been known as alternative medicines used to cure diseases such as eczema and hives. The results of previous studies showed that the extract of the Crown God leaf has a inhibitory effect on staphylococcus aureus bacteria at the lowest concentration of 3%, but it hasn't been tested in experimental animals.. This study aims to prove that the water fraction of crown god leaves can heal rabbit infection wounds. The water fraction of the crown god leaves was extracted with 96% ethanol by maceration, evaporated with a rotary evaporator. The thick extract was obtained and then diffracted with N-hexane and water, obtained a water fraction.   The water fraction was tested in experimental animals namely rabbits that had been injured by the morton method and were infected after staphylococcus aureus bacteria were dripped.   Infection wounds were observed and treated on days 3, 7 and 14.  he study design used a Completely Randomized Design (CRD) with 5 treatments and 3 replications.   The data obtained were carried out homogeneity test using the Dunnett test, then ANSIRA (Variety Analysis) was tested and the KK value (Diversity Coefficient) was obtained. The study of the crown god leaf water fraction on Staphylococcus aureus gave cure to rabbit infection wounds at a concentration of 3%.)Abstrak: Daun mahkota dewa ( Phaleria macrocarpa [Schef.]Boerl.) selama ini dikenal sebagai obat alternatif yang digunakan untuk menyembuhkan penyakit seperti eksim dan gatal–gatal . Hasil penelitian sebelumnya diketahui bahwa ekstrak daun mahkota dewa  memiliki daya hambat terhadap bakteri Staphylococcus aureus pada konsentrasi terendah yaitu 3%, namun belum diujikan pada hewan percobaan. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa fraksi air daun mahkota dewa dapat menyembuhkan luka infeksi kelinci. Fraksi air daun mahkota dewa diekstraksi dengan etanol 96% secara maserasi, diuapkan dengan rotary evaporator didapat ekstrak kental lalu difraksi dengan N-heksan dan air, didapatkan fraksi air. Fraksi air diuji pada hewan percobaan yaitu kelinci yang telah dilukai dengan metode morton dan telah terinfeksi setelah ditetesi bakteri Staphylococcus aureus. Luka infeksi diamati dan diobati pada hari ke-3, 7, dan 14.Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Data yang diperoleh dilakukan uji homogenitas menggunakan uji Dunnett, kemudian dilakukan uji ANSIRA ( Analisa Sidik Ragam) dan didapat nilai KK ( Koefisien Keragaman ). Penelitian fraksi air daun mahkota dewa terhadap Staphylococcus aureus memberikan kesembuhan pada luka infeksi kelinci pada konsentrasi 3%.