Gambaran Biaya Langsung Medis Penyakit Pneumonia Dengan Terapi Ceftriaxone di Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah X di NTB Tahun 2018.

Abstract

ABSTRAKPneumonia merupakan penyakit infeksi dengan jumlah kasus terbanyak di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) X di NTB tahun 2018. Risiko kematian akibat pneumonia terutama di negara berkembang seperti di Indonesia  serta risiko tingginya biaya pelayanan kesehatan. Sehingga diperlukan pengelolaan biaya secara efektif dan efisien. Pilihan terapi untuk pneumonia yang digunakan di RSUD X di NTB salah satunya seftriakson. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung rata-rata biaya langsung medis pada pasien pneumonia dengan terapi seftriakson di rawat inap RSUD X di NTB tahun 2018 dengan perspektif BPJS Kesehatan. Jenis penelitian ini adalah kuantitaif deskriptif dengan menggunakan data sekunder.  Komponen biaya langsung medis yang dihitung adalah biaya obat,  perawatan, dokter, IGD, akomodasi, dan laboratorium. Jumlah sampel diperoleh 30 pasien. Hasil penelitian pada pasien pneumonia yang menggunakan seftriakson menunjukkan: (1) Total biaya langsung medis sebesar Rp.91.048.949,- dengan biaya minimal sebesar Rp.1.072.849,- dan biaya maksimal sebesar Rp.8.582.643,- (2) Rata-rata biaya langsung medis sebesar Rp.3.034.965,- per pasien, (3) Rata-rata biaya langsung medis kelas 2 sebesar Rp.3.212.737,- sedangkan kelas 3sebsesar Rp.2.802.494,-. Kata kunci : Gambaran biaya; Biaya langsung medis; Pneumonia; Seftriakson; Rumah sakit. ABSTRACTPneumonia is an infectious disease with the highest number of cases at theRegional General Hospital (RSUD) X in NTB in 2018. The risk of death frompneumonia especially in developing countries like in Indonesia and the risk of high health care costs. So the effective and efficient cost management is needed. The therapeutic options for pneumonia used at RSUD X in NTB areceftriaxone. This study aims to calculate the average direct medical costs inpneumonia patients with ceftriaxone therapy in RSUD X Hospital in NTB in2018 with the perspective of BPJS Kesehatan. This type of research isdescriptive quantitative using secondary data. The components of direct medical costs calculated are the costs of medicines, treatments, doctors, emergency room, accommodation, and laboratory. The number of samples obtained by 30 patients. The results of the study on pneumonia patients using ceftriaxone showed: (1) Total direct medical costs of Rp.91.048.949,- with a minimum cost of Rp.1.072.849,- and a maximum cost of Rp.8.582.643,- (2) The average direct medical costs are Rp.3.034.965,- per patient, (3) The average direct medical costs for class 2 is Rp.3.212.737,- while for class 3 is Rp.2.802.494,- Keywords : Cost descriptive; Direct medical cost; Pneumonia; Ceftriaxone; Hospital.