METODE PENYAJIAN TAFSIR MAHASIN AL-TA’WIL KARYA MUHAMMAD JAMAL AL-DIN AL-QASIMI
Abstract
Abstrak Al-Qur’an menjadi hidayah bagi manusia. Kehidayahan al-Qur’an sejatinya dapat dirasakan oleh setiap bangsa manapun, baik yang berbahasakan Arab maupun yang tidak (as foreigner). Namun demikian, memahami al-Qur’an memang tidak mudah, terlebih bagi mereka yang kesulitan dengan bahasa Arab. Tafsir menjadi satu dari beberapa usaha yang ditempuh oleh para ulama untuk memenuhi kebutuhan setiap individu untuk dapat merasakan kehidayahan al-Qur’an. Dalam menjelaskan al-Qur’an para ulama memiliki beberapa ragma metode penyajian makna dan kandungan al-Qur’an tersebut, baik dari yang konvensional hingga yang modern dan dianggap menjadi solusi. Di antara meode-metode itu adalah tahlili, muqaran, ijmali dan maudlu’i. di antara beberapa kitab tafsir yang telah disusun oleh para ulama adalah kitab tafsir Mahasin al-Ta’wil karya Muhammad Jamal al-Din al-Qasimi, seorang ulama kontemporer yang berguru dengan Muhammad Abduh dan juga satu majelis ilmu dengan Syaikh Rasyid Ridha maupun ‘Aisyah Abd al-Rahman atau yang popular dengan Bintu Syathi (puteri pantai) menyajikan penjelasan al-Qur’an dalam kitab tafsir tersebut dengan metode tahlili, yakni menjelaskan ayat-ayat al-Qur’an dengan panjang lebar dan memulainya dari surat al-Fatihah sebagai pembuka dan al-Nas sebagai surat terakhir dalam rangkaian Mushaf Ustmani.