PENERAPAN TEKNOLOGI PERMAKULTUR PADA LAHAN KERING MARGINAL DI PULAU MANDANGIN-SAMPANG

Abstract

Artikel ini mendiskusikan kegiatan pendabdian yang bertujuan untuk proses transfer ipteks dan seni serta pemecahan masalah dalam masyarakat, perbaikan kualitas ekosistem laut melalui revitalisasi keberadaan Daerah Perlindungan Laut dan penghijauan, meningkatkan keterampilan pengolahan hasil laut dan kerajinan masyarakat di Pulau Mandangin, memperbaiki sistem kerja kelompok usaha mitra melalui penerapan sstem pembukuan sederhana, dan membentuk Santri Pelestari Lingkungan (yang berperan pula sebagai Tutor Sebaya Tri- Buta) dan Kader Andalan Koperasi. Metode dan strategi yang dilakukan adalah: a) sosialisasi dan pelatihan tim pemberdayaan masyarakat serta kader pembaharu, b) pembentukan Santri Pelestari Lingkungan, c) Strategi pengembangan kelompok, d) pengenalan sistem permakultur, e) pelatihan budidaya tanaman buah, sayuran dan cemara udang, f) pelatihan pengelolaan daerah perlindungan laut, g) sosialisasi konsep eko-wisata bahari, h) pelatihan pengolahan hasil laut dan kerajinan, i) pelatihan pemasaran dan pembukuan, j) monev dan pendampingan. Hasilnya adalah terbentuknya satu kelompok usaha petis rajungan di Dusun Barat Pulau Mandangin yang merupakan binaan Ponpes Miftahul Ulum, 2. tersertifikasi PIRT satu pengusaha petis di Dusun Tengah Pulau Mandangin, 3. kemampuan siswa dan santri dalam penerapan system permakultur meningkat melalui implementasi vertikultur sekolah dan ecobrix seni pengolah sampah, dan 4. peningkatan pendapatan masyarakat melalui penyuluhan tentang Bidara dan Petis rajungan dengan sumber energi dari insenerator sampah. Kata kunci: Ekosistem Laut, Pemberdayaan, Sistem Permakultur, Pulau Kecil Mandiri, RehabilitasiABSTRACTThis article discusses community service activities aimed at transferring science and technology and solving problems in society, improving the quality of marine ecosystems through revitalizing the existence of Marine Protected Areas and reforestation, enhancing the skills of processing marine products and community crafts on Mandangin Island, improving the work system of partnership in business through the application of a simple bookkeeping system, and the formation of environmental conservation students and cooperative mainstay cadres. The methods and strategies employed were: a) socialization and training of community empowerment teams and renewal cadres, b) formation of environmental conservation students, c) group development strategies, d) introduction of permaculture systems, e) training in cultivation of fruit, vegetable and shrimp species, f) training in management  of marine protected areas, g) socialization of the concept of marine eco-tourism, h) training in processing of marine products and crafts, i) training in marketing and bookkeeping, j) monitoring and evaluation. The result is the formation of petis rajungan business group in Mandangin Island which is under the guidance of Islamic Boarding School Miftahul Ulum, 2. certification of petis homeindustry in Mandangin Island, 3. the application of the permaculture system through the implementation of school verticulture and ecobrix art of waste processing; and 4. increasing community income through extension of Bidara and Petis Rajungan with energy sources from waste incinerators.Key words: Marine Ecosystem, Empowerment, Permaculture System, Independence Small Island, Rehabilitation