Sakera Seelok Dara “Sekolah Anak Pesisir Madura Sesuai Kearifan Lokal Budaya Madura” Sebagai Penguatan Pendidikan Non Formal Masyarakat Pesisir Pantai Madura

Abstract

Pendidikan karakter sangat diperlukan sejak anak usia dini. Tanpa adanya pendidikan karakter menjadikan anak tumbuh kurang maksimal terutama dari segi moral dan akhlaknya. Berikut ini adalah hasil identifikasi permasalahan yang dialami oleh anak-anak pesisir antara lain: 1) Sebagian besar anak yang tumbuh tanpa didikan dan kasih sayang dari orangtua kandung mengalami masalah dalam perkembangan sosialnya yaitu suka memukul, bertindak agresif sesuai kehendak hati tanpa mengetahui baik buruknya hal tersebut, 2) Beberapa anak pesisir masih belum bisa membaca, menulis, dan berhitung padahal sudah berada di kelas atas, 3) Ada sebagian anak pesisir yang ternyata memiliki kemampuan di atas rata-rata/potensi pada pelajaran matematika yang dapat dikembangkan untuk mengikuti Olimpiade matematika namun karena kurangnya sarana prasarana yang mendukung dan perekonomian keluarga yang tidak mencukupi menyebabkan potensi tersebut tidak dapat diasah dengan baik. Dengan menjalin kemitraan bersama ini diharapkan mampu memaksimalkan potensi anak-anak pesisir  melalui program Sekolah Anak  Pesisir Madura Sesuai Kearifan Lokal Budaya Madura (SAKERA SEELOK DARA).   Adapun Program yang akan dilaksanakan meliputi 1) Seminar Parenting “Pola Pengasuhan dan Pentingnya Penguatan Pendidikan Karakter Anak pada Abad 21” kepada orangtua anak-anak pesisir, 2) Pelaksanaan penguatan pendidikan karakter anak pesisir melalui pembiasaan positif untuk penguatan pendidikan karakter anak pesisir pada saat Bimbel bersama, serta Penyusunan dan Pengisian Buku Evaluasi dan Kontrol Pembiasaan Harian untuk penguatan pendidikan karakter anak pesisir. 3) Pelaksanaan bimbingan belajar dan pembinaan untuk pengembangan potensi anak-anak pesisir  melalui kegiatan pemberian bimbingan belajar untuk mengasah keterampilan Calistung, pembinaan potensi anak pesisir melalui seni baca Qur-an (Qiro’atul Qur-an), serta pembinaan bagi anak-anak yang berminat mengikuti olimpiade dilakukan melalui pemberian bimbingan belajar persiapan mengikuti Olimpiade Matematika.