Pemberdayaan Tenaga Kerja Indonesia Melalui Koperasi Purna TKW di Kabupaten Malang
Abstract
Wilayah pesisir merupakan wilayah publik yang terbagi menjadi dua, yaitu laut dan darat. Dalam masyarakat pesisir Malang Selatan, kegiatan penangkapan ikan di laut tetap menjadi tanggung jawab laki-laki, sedangkan kaum perempuan terlibat aktif dalam kegiatan perdagangan ikan di darat. Sistem pembagian kerja secara sosial semacam ini merupakan sistem gender yang berlaku pada masyarakat pesisir di Malang Selatan. Karena rendahnya penghasilan nelayan, maka banyak para perempuan di Malang Selatan memilih bekerja ke luar negeri menjadi TKW, namun ternyata menjadi buruh migrant tidak bisa mengangkat status social ekonomi masyarakat di Malang Selatan. Secara akademis, pengabdian ini akan merumuskan karakteristik dinamika pola dan relasi suami-istri keluarga pesisir yang menjadi TKW dalam memerankan wilayah domestik dan publik. Secara sosiologis, kerjasama yang harmonis dan setara akan meningkatkan status sosial keluarga di masyarakat. Karena itu, dalam penelitian ini akan memberikan kontribusi dalam mengurai upaya pemberdayaan perempuan yang menjadi buruh migran melalui penguatan ekonomi tersebut, yaitu merumuskan gender assigment dan gender equality melalui pengelolaan keuangan pola Grameen Bank melalui dana remitan. Peneliti menemukan bahwa di Desa Gedungsalam kecamatan Donomulyo Desa Gedungsalam Malang Selatan beberapa pengelolaan yang dilakukannya awalnya berpola Grameen Bank, namun lambat laun sudah melahirkan UKM-UKM baru, seperti, Warnet, pengetikan computer, pembuatan kripik tempe, dan lain sebagainya