Perubahan Pengetahuan Dan Sikap Politik Masyarakat Berbasis Information And Social Approach (Strategi Komunikasi Politik dalam Meminimalisasi Absentia Voters di Sampang Madura)
Abstract
Kabupaten di pulau Madura memiliki rekor tertinggi dan tinggi se Jawa Timur untuk persentase pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya, yaitu Kabupaten Sampang 65.231 suara (13,91%), Kabupaten Bangkalan 62.502 suara (13,56%), Kabupaten Sumenep 55.854 suara (8,05%), dan Kabupaten Pamekasan 35.352 suara (7,88%). Upaya pemerintah dalam meminimalisasi angka golput masih menggunakan strategi yang sama untuk semua khalayak. Padahal, hal tersebut bertolak belakang dengan kenyataan bahwa masing-masing khalayak mempunyai perbedaan demografi, sosial ekonomi dan budaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan strategi komunikasi politik yang eefktif untuk meminimalisasi angka golput di Madura berdasarkan pendekatan sosial informasi. Pada dasarnya golput di Sampang dapat dikategorikan dalam 2 kelompok dengan perbedaan karakter, yaitu golput di pedesaan dan golput di perkotaan. Perbedaan karakter dari masing-masing kelompok ini memerlukan strategi komunikasi yang berbeda dari aspek komunikasi, baik sumber atau penyampai pesan, isi pesan, media, maupun efek yang ditimbulkan.Tingginya angka golput di Sampang disebabkan oleh menurunnya tingkat kepercayaan kepada penyelenggaraan dan peserta . Sehingga masyarakat di Sampang beranggapan ikut atau tidak dalam tidak memberikan perubahan yang berarti bagi kehidupan keluarga..Menurut pengakuan narasumber banyak warga mengambil sikap menjadi golput dan cenderung bersikap apatis, tak mau peduli dan tidak ikut berpartisipasi di dalamnya.