PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG MITOS SANGKAL PEREMPUAN PENOLAK LAMARAN DI DESA PENAGAN SUMENEP MADURA

Abstract

Kepercayaan terhadap mitos penolak lamaran pertama bahwa jika menolak lamaran pertama akan sulit mendapatkan jodoh. Manusia cenderung menafsirkan sesuatu dengan bantuan orang lain seperti orang-orang masa lalu, penulis, keluarga, pemeran di televisi, dan pribadi-pribadi yang ditemuinya dalam latar belakang tempatĀ  mereka bekerja atau bermain, namun orang lain tidak melakukannya untuk mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami isi dari mitos sangkal perempuan penolak lamaran pertama. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai rujukan dan bahan pertimbangan untuk penelitian yang akan datang yang berkaitan dengan mitos pada masyarakat khususnya di Madura. Pemilihan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling bertujuan untuk menyaring sebanyak mungkin dari berbagai macam sumber dan bangunannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mitos sangkal pada perempuan penolak lamaran pertama di Desa Panagan Kabupaten Sumenep sangatlah berpengaruh bagi remaja yang belum pernah dilamar. Mitos sangkal mempunyai sisi positif dan negatifnya bagi sang anak gadis. Segi positifnya, untuk menjalin silaturahmi antar sesama, menghindari perbuatan yang tidak baik dan saling membantu saat ketika membutuhkan. Segi negatifnya, memaksa kehendak anak gadis. Mitos sangkal penolak lamaran pertama akan terus dilaksanakan walaupun kepercayaan mitos penolak lamaran pertama tidak ada dalam buku ataupun kitab.