NILAI KEARIFAN LOKAL YANG TERKANDUNG DALAM LAYANG JATISWARA PADA UPACARA NYADAR KETIGA DESA PAPAS SUMENEP

Abstract

Di tengah masyarakat modern yang tidak menentu, penelitian terhadap kesenian tradisional (sastra lisan) dirasa urgen untuk dilakukan. Ada dua alasan yang mendasar yang menjadi temuan dalam penelitian ini Pertama, Macapat Madura tidak dapat dilepaskan dari perkembangan macapat Jawa. Kedua, macapat Madura sebagai kegiatan seni. Dalam hal ini, macapat dipahami sebagai kesenian yang mengandung nilai-nilai sastra yang lebih menekankan pada kemampuan baca. Nilai sastra dalam macapat dapat ditemukan pada bentuk pengungkapan atau ekspresi macapat yang menggunakan kata-kata atau bahasa yang indah. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif, yang dilakukan terhadap perkembangan kesusastraan Indonesia, terutama sastra lisan di Madura. Desain penelitian ditujukan untuk mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena-fenomena yang terjadi dalam perkembangan sastra lisan sebagai salah satu kebudayaan Madura. Ada tiga bagian yang dianalisis dalam penelitian ini yaitu, penjelasan tentang salat, Jatiswara mencari adiknya, dan filosofi berlayar yang semua berbentuk metrum dandhanggula. Tujuan dilaksanakannnya penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan mendeskripsikan adanya perpaduan antara dua ragam sastra daerah (Jawa dan Madura), mendeskripsikan Nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung di dalamnya  sehingga dapat menunjukkan suatu nilai spritual lokal yang universal.