KOMUNIKASI PEMASARAN USAHA SKALA MIKRO (MICRO ENTERPRISE) KUB BAJRAH GUNAH KLAMPIS BANGKALAN DALAM MEMASARKAN PRODUK TERASI, PETIS DAN KERUPUK IKAN

Abstract

Secara geografis Indonesia terdiri dari 70% laut. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan potensi lestari sumber daya ikan (SDI) laut Indonesia sekitar 6,4 juta ton per tahun mendatangkan peluang pengembangan usaha kelautan dan perikanan. Seiring dengan hal tersebut, potensi bahan baku perikanan yang sedemikian besar mendorong tumbuhnya usaha-usaha pengolahan makanan berbahan dasar ikan terutama usaha skala mikro kecil menengah, khususnya di wilayah-wilayah sentra penghasil perikanan seperti di kecamatan Klampis. Salah satu Kelompok Usaha Bersama (KUB) skala mikro yang mengusahakan produk berbasis hasil perikanan adalah KUB “Bajrah Gunah” yang berlokasi di Kecamatan Klampis Kabupaten Bangkalan yang memproduksi petis, terasi dan kerupuk ikan. Namun demikian,usaha skala mikro (micro enterprise) seringkali terkendala berbagai permasalahan terutama dibidang pemasaran, apalagi dalam kondisi harus bersaing dengan perusahaan skala menengah ataupun industri skala besar lainnya. Komunikasi pemasaran merupakan kata kunci strategis untuk memainkan peran produk lokal agar bisa berkembang oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh usaha skala mikro KUB Bajrah Gunah. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh KUB Bajrah Gunah masih bersifat minimalis melalui pemasaran mulut ke mulut, info kontak di label sederhana, pameran melalui dinas di Bangkalan dan alat komunikasi berupa HP. Namun demikian dari sisi jejaring, pemasaran yang dilakukan kelompok usaha ini sudah cukup luas hingga ke Pasuruan, Bawean,  Kalimantan dan Malaysia melalui komunikasi relasi. Temuan bahwa relasi dan koneksi memiliki peran kuat dalam jalur pemasaran usaha skala mikro di KUB Bajrah Gunah membuat bisnis ini hanya dapat berkembang jika memiliki kekuatan komunikasi internal keluarga dan teman tanpa mengandalkan publik sebagai target konsumen.