Persepsi Masyarakat Miskin terhadap Pelayanan Kesehatan Bidang Gizi (Studi Kasus di Wilayah Puskesmas Sidotopo Surabaya Utara)

Abstract

Pembangunan kesehatan juga harus dipandang sebagai suatu investasi dalam kaitannya mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pembangunan ekonomi, serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Upaya kesehatan harus dilakukan sejak dini dan berkesinambungan. Gizi yang cukup serta perilaku sehat sangat penting bagi kesehatan dan pertumbuhan balita. Anak yang sehat akan lebih berkonsentrasi dalam belajar, pekerja yang sehat akan lebih produktif dalam pekerjaannya, serta ibu-ibu yang sehat akan melahirkan anak-anak yang sehat pula, dan angka kematian bayi pun dapat ditekan. Kejadian kasus balita gizi buruk di Kota Surabaya masih cukup mengkhawatirkan, Berdasarkan data Dinas Kesehatan penyebab balita gizi buruk diantaranya karena pola asuh yang keliru, kurang asupan makanan bergizi, hingga masalah kemiskinan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, sedangkan metode yang digunakan adalah Studi Kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua balita sebagian besar tidak mengetahui kalau masih berada dalam kondisi pola pengasuhan yang kurang tepat, baik dalam pola asuh pemberian makan, maupun pola asuh perawatan kesehatan dan hygiene sanitasi serta lingkungan rumah yang kurang mendukung, sedangkan untuk kepedulian keluarga miskin terhadap kesehatan masih sangat rendah, kurangnya keluarga miskin dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada. Persepsi keluarga miskin terhadap bantuan penganggulangan masalah gizi adalah positif. Mereka beranggapan bahwa bantuan tersebut bermanfaat sekali dalam menunjang perekonomian keluarga dan juga dapat meningkatkan status gizi anak mereka, serta dengan adanya kegiatan pendampingan tersebut mereka merasakan manfaatnya karena mereka merasa diperhatikan setiap bulannya untuk mengontrol kesehatan anaknya.