Analisis Status Gizi Balita di Kabupaten Sumenep Madura

Abstract

Salah satu permasalahan kesehatan di Indonesia adalah kematian anak usia bawah lima tahun (balita). Sementara itu angka kematian dan stunting balita juga masih cukup tinggi. Masalah gizi dapat terjadi pada seluruh kelompok umur, bahkan masalah gizi pada suatu kelompok umur tertentu akan mempengaruhi pada status gizi pada periode siklus kehidupan berikutnya (intergenerational impact). Penelitian tentang identifikasi dan penanganan status gizi balita di Kabupaten Sumenep akan memberikan suatu arahan kebijakan dalam rangka penanganan berdasarkan status gizi balita. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi status gizi balita sehingga nantinya akan mampu menghasilkan suatu strategi penanganan status gizi balita yang tepat untuk lingkup Provinsi Jawa Timur, khususnya di Kabupaten Sampang dan Sumenep.  Analisa data yang dilakukan pada penelitian ini adalah deskriptif dengan memanfaatkan data primer dan sekunder dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep didukung oleh data BPS dan instansi lainnya. Pada penelitian ini dilakukan pula pengumpulan data kuisioner dan selanjutnya strategi perencanaan penanganan status gizi balita disusun berdasarkan Analisa SWOT. Kasus gizi buruk di Kabupaten Sumenep dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Pada tahun 2013 kasus gizi buruk mencapai 144, tahun 2015 menurun menjadi 71, dan pada tahun 2010 menurun menjadi 46 kasus, sedangkan pada tahun 2017 menurun menjadi 42.  kecamatan-kecamatan di Kabupaten Sumenep bebas dari kasus gizi, kecuali Kecamatan Batuan, Kecamatan Sapeken dan Kecamatan Masalembu.