PERAN PESANTREN DALAM MELESTARIKAN BHESA ALOSBHESA MADHUREH (STUDI PESANTREN DI KABUPATEN SUMENEP)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas sosial yang memiliki asumsi bahwa pesantren hanyalah tempat untuk belajar pendidikan agama Islam dan minim akan peran yang lain. Pendidikan agama yang diajarkan sejatinya erat dengan moral dan nilai nilai kesopanan yang tidak hanya terekspresikan dari tingkah laku tetapi juga komunikasi verbal atau bahasa. Untuk mengungkap dan mendeskripsikan fokus penelitian tentang peran pesantren dalam melestarikan Bhesa AlosBhesa Madhureh dan metode yang dipergunakan pesantren dalam “menjaga” penggunaan bahasa kromo madura tersebut dilakukan pengamatan menggunakan pendekatan kualitatif . Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa pesantren  (yang dalam hal ini hanya dibatasi pada pondok salaf) memiliki peranan yang luar biasa dalam melestarikan Bhesa AlosBhesa Madhureh. Peranan ini dapat dilihat dari “pewajiban” pondok pesantren terhadap penghuninya untuk berkomunikasi dengan menggunakanBhesa AlosBhesa Madhureh,bahkan untuk semakin menguatkan penguasaan santri atas Bhesa AlosBhesa Madhureh ini pondok pesantren menggunakan bahasa tersebut dalam proses belajar mengajarnya sehingga lulusan pondok pesantren salaf ini dapat dipastikan mampu berkomunikasi dengan Bhesa AlosBhesa Madhureh. Pesantren ini merupakan satu satunya lembaga yang punya komitmen kuat untuk melestarikan Bhesa AlosBhesa Madhureh Bhesa AlosBhesa Madhureh.