TOLERANSI DAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DI MASYARAKAT RANDUACIR

Abstract

This research used the qualitative approach, i.e. the research that generates descriptive data in the form of the written word or people speaking or behavior that can be observed. The results of this research show that pluralisme and nonviolence in religion at Randuacir Argomulyo Salatiga namely: (a) through the efforts of internal dialogue and religious interfaith, this requires a change of perspective and how to act regarding to the presence of different cultures and religions. The point to understand the process of a dialogue is based on the willingness to open up in encountering authenticity, and on a whim to appear critical and objective interreligious dialogue that departs from the obscurity of the concept and perception that in the end it will only bore the forum because they are blasphemous, adjudicate, and justify his group.AbstrakPenelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif  yaitu penelitian yang menggunakan data deskriptif yang berbentuk tulisan, perkataan, atau tingkah laku yang dapat diukur. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pluralism dan anti kekerasan dalam beragama di desa Randuacir Argomulyo Salatiga berupa melalui upaya dialog internal dan antar beragama membutuhkan perubahan perpektif  dan dan bagaimana bersikap karena karena adanya perbedaan budaya dan agama. Inti dalam memahami proses dialog didasarkan pada keinginan untuk membuka diri dalam menyikapi kebenaran dan sikap untuk mewujudkan dialog antar agama yang kritis dan objektif  yang berawal dari ketidakjelasan konsep dan persepsi yang pada akhirnya hanya menjenuhkan forum karena mereka hanya menghujat, menghakimi, dan membenarkan kelompok mereka.