ANALISA BEBAN KERJA MENTAL OPERATOR MESIN DRYER BAGIAN AUTO CLIPPER DENGAN METODE NASA-TLX
Abstract
PT. Asia Forestama Raya merupakan sebuah industri yang memproduksi plywood untuk ekspor maupun lokal. PT. Asia Forestama Raya beralamatkan di Kelurahan Limbungan, Kecamatan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan terhadap operator mesin continiuos dryer dibagian auto clipper, dimana pada mesin ini terdapat 3 tingkat auto clipper yang masing-masing memiliki satu operator setiap tingkatnya. Dari hasil observasi yang dilakukan di PT. Asia Forestama Raya tersebut maka dapat diketahui bahwa pekerjaan yang dilakukan operator auto clipper membutuhkan fokus dan ketelitian yang tinggi, dan juga dalam bekerja dituntut menghasilkan produk sesuai permintaan perusahaan, pekerja harus bekerja selama 11 jam tanpa istirahat. Tugas utama dari operator auto clipper adalah mengukur hasil potong veener dari mesin sesuai permintaaan dan menstabilkan operasional mesin. Dalam melakukan tugasnya operator tesebut dituntut oleh perusahaan untuk dapat meneyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target yang telah ditentukan oleh perusahaan, dan juga produk yang dihasilkan harus sesuai dengan standar yang diminta oleh perusahaan, dengan adanya target yang diberikan oleh perusahaan tersebut operator menjadi tertekan ketika bekerja, karena jika produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan yang diminta maka perusahaan akan mengalami kerugian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat beban kerja mental dari operator mesin continiuos dryer bagian auto clipper PT. Asia Forestama Raya dengan menggunakan metode NASA-TLX, yang diukur melalui 6 indikator yaitu kebutuhan fisik, kebutuhan mental, usaha, tingkat frustasi, kebutuhan waktu, dan performansi. Dari hasil pengukuran terhadap 6 orang operator auto clipper mendapatkan nilai WWL masing-masing 82,67; 83,34; 87,34; 86 yang tergolong dalam kategori sangat tinggi dan 77,34; 79,34 yang tergolong dalam kategori tinggi dengan faktor dominan yaitu faktor kebutuhan fisik, kebutuhan mental dan performansi. Berdasarkan faktor dominan tersebut maka dilakukan analisa menggunakan fishbone diagram untuk mengetahui akar penyebab tingginya beban kerja mental pada operator auto clipper. Pada faktor kebutuhan fisik penyebabnya karena kondisi pekerja yang berdiri selama 11 jam tanpa istirahat, faktor kebutuhan mental penyebabnya karena tuntutan dan target dari perusahaan yang tinggi, dan faktor performansi disebabkan karena faktor umur operator yang diatas 40 tahun sehingga tingkat ketelitian dan fokus dalam bekerja menjadi berkurang.