Perempuan Sasak “Memotret Bias Gender dalam Konteks Sosio-Kultural Lombok menuju sebuah Humanisme Sosial-Spiritual”

Abstract

ABSTRAK Tulisan ini memotret konsistensi dan ketidaksesuain antara doktrin, akstualisasi dan implikasinya dengan mengasumsikan bahwa ketidakadilan dan ketidakseimbangan gender secara langsung bertolak belakang dengan prinsip humanisme di masyarakat Sasak-Lombok. berdasarkan tujuannya, gender lahir sebagai sebuah krtikan untuk menuntut kesetaraan, karena terjadi ketidakadilan antara laki-laki dan perempuan, maka gender lahir pada hakekatnya adalah sebuah terma yang digunakan untuk membedakan peran antara laki-laki dan perempuan, hasil dari rekayasa manusia sebagai akibat pengaruh sosial-kultural yang tidak bermakna kodrati, studi gender juga berupaya untuk menempatkan perempuan dan laki-laki dalam posisi yang sama sebagai bagian dari sistem sosial integratif. pendekatan yang digunakan dalam fenomena ini adalah sosiologis-kultural-normatif. Dengan demikian, hasil analisis dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk program pemberdayaan perempuan dengan tujuan membangun potensi perempuan bahwa mereka dapat berpartisipasi dalam proses pembangunan bersama-sama dengan laki-laki demi kemajuan yang lebih bermartabat, menuju sebuah humanisme sosial-spiritual-berkeadilan.