Hubungan Antara Tingkat Kontrol Diri dengan Penyesuaian diri terhadap Pergaulan Remaja
Abstract
Kontrol diri yang rendah membuat remaja tidak mampu mengatur dan mengarahkan perilakunya sehingga muncul tindakan tidak terkontrol seperti perilaku kenakalan remaja. Perubahan keadaan dari remaja yang seharusnya belajar menjadi remaja yang lebih tertarik melakukan yang berkaitan dengan pergaulan remaja seperti merokok yang berkaitan dengan tinggi-rendah kontrol diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kontrol diri dengan penyesuaian diri terhadap pergaulan remaja. Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti sendiri. Penelitian ini berangkat dari ketidakmampuan peserta didik dalam mengontrol dirinya dengan baik saat menyesuaiakan diri pada lingkungan yang baru. Akibatnya peserta didik tidak mampu memusatkan perhatian dengan baik, sering merasa malas untuk sekolah, bertindak tanpa berfikir, bersikap terlalu tegang sehingga tidak bisa berkonsentrasi dalam belajar. Hal tersebut nampak dari kotrol diri peserta didik yang rendah, yang pada akhirnya penyesuaian dirinyapun juga rendah. Kontrol diri adalah seperangkat tingkah laku yang berfokus pada keberhasilan mengubah diri pribadi, keberhasilan menangkal perusakan diri (self-destruction), perasaan mampu pada diri sendiri, perasaan mandiri (autonomy) atau bebas dari pengaruh orang lain, kebebasan menentukan tujuan, kemampuan untuk memisahkan perasaan dan pikiran rasional, serta seperangkat tingkah laku yang berfokus pada tanggungjawab atas diri pribadi. Sedangkan penyesuaian diri dapat dipahami sebagai kemampuan individu dalam mengendalikan pikiran dan perilakunya sesuai kriteria sosial dan hati nuraninya untuk mengatasi hambatan dan rintangan yang terjadi pada proses penyesuaian dirinya, sehingga ia dapat mengambil manfaat dan mendapatkan kepuasan dari setiap usaha dan perilaku yang ditampakkannya. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah “Adakah Hubungan Kontrol Diri Dengan Penyesuaian Diri Peserta Didik Kelas X SMAN 4 Sumbawa Besar Tahun Pelajaran 2016/2017”. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif serta instrumen yang digunakan adalah angket dengan subyek penelitian ialah peserta didik kelas SMAN 4 Sumbawa Besar. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan instrumen tes kontrol diri dan tes penyesuaian diri. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 87. Dalam proses pengambilan sampel, penelitian ini menggunakan semua jumlah populasi sebagai sampel karena jumlah populasi kurang dari 100%. Dan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik korelasional dengan menggunakan bantuan SPSS for windows versi 16.0. Hasil pengujian hipotesis dengan bantuan SPSS 16.0 for Windows menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi ≥ yaitu sebesar 0,733 ≥ 0,274 (dengan α = 1%) sehingga hal ini berarti ada korelasi yang sangat signifikan antara kontrol diri dengan penyesuaian diri. Semakin tinggi kontrol diri maka penyesuaian diri juga semakin tnggi. Sebaliknya semakin rendah kontrol diri maka semakin rendah pula penyesuaian diri peserta didik.