Posisi Akal dan Nafsu dalam Islam serta Peranannya dalam Pendidikan Islam Berdasarkan Surat Ali-Imran Ayat 190-191 dan Surat Shad Ayat 26

Abstract

Akal adalah daya pikir yang digunakan untuk memahami sesuatu dan sebagainya, sekaligus sebagai kecerdasan praktis dalam menyelesaikan permasalahan, yang identik dengan memahami kekuatan pikiran untuk memahami sesuatu baik itu lingkungan alam dan fenomena alam pada umumnya berdasarkan surat Ali Imran ayat 190-191. Sedang nafsu adalah sifat tercela yang melahirkan keburukan sebagai pusat potensi marah dan sahwat pada manusia. Manusia sebagai pelaku dan sasaran pendidikan memiliki alat yang dapat digunakan untuk mencapai kebaikan dan keburukan. Alat yang dapat digunakan untuk mencapai kebaikan adalah hati nurani akal ruh dan sir. Sedang alat yang dapat digunakan untuk mencapai keburukan adalah hawa nafsu. Dan kajian terhadap akal dan hawa nafsu ini menjadi penting artinya, mengingat dampak yang ditimbulkan dari kedua potensi  tersebut bagi kehidupan manusia amat besar. Jenis penelitian yang dilakukan adalah library research (penelitian kepustakaan), yaitu serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, yakni dengan  membaca, mencatat serta mengolah bahan penelitian. Penelitian ini akan menganalisa data-data tafsir Al-qur’an, Hadist dan Buku-buku yang relevan, jurnal atau makalah, Artikel-artikel dari internet yang memiliki hubungan dengan  posisi akal dan hawa nafsu dalam islam serta peranannya dalam pendidikan islam surat ali imran ayat 190-191dan surat shad ayat 26. Dalam penelitian ini, peneliti berharap agar hasil penelitian ini memberikan konstribusi, manfaat dan ilmu baru tentang Posisi akal Dan Nafsu Dalam Islam Serta peranannya Dalam Pendidikan Islam.Sehingga kita dapat mengendalikan hawa nafsu syahwat yang berpusat diperut dan hawa nafsu amarah yang berpusat di dada dengan alat yang dapat digunakan untuk mencapai kebaikan yaitu hati nurani akal,ruh,dan sir.