Pengembangan Kurikulum Pelatihan Untuk Meningkatkan Pemahaman Guru Tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Abstract
Abstract—Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan kurikulum pelatihan yang tepat yang dapat meningkatkan kemampuan guru dalam mengajar IPA agar dapat memahami PTK. Berangkat dari permasalahan yang dihadapi oleh guru dalam mengajar mata pelajaran IPA SMA Negeri 1 Bayah Provinsi Banten, yang sampai penelitian ini dilaksanakan belum mempunyai kemampuan untuk melaksanakan PTK di kelas, hal ini disebabkan antara lain karena kurangnya pemahaman guru-guru tersebut terhadap PTK, maka peneliti mencoba mengembangkan suatu desain kurikulum pelatihan yang bias mengatasi permasalahan di ata smelalui penelitian ini. Sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai, metode penelitian yang dipakai adalah Metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development Method), yang diawali dengan studi pendahuluan untuk mengetahui pola kurikulum pelatihan yang dipakai oleh lembaga penyelenggara pelatihan dan studi pustaka untuk mengkaji teori-teori yang berkaitan dengan kurikulum pelatihan. Berdasarkan hasil studi pendahuluan ditemukan, kondisi kurikulum pelatihan yang dihasilkan saat ini belum efektif karena hasil yang diharapkan belum mencapai tujuan secara maksimal, hal ini disebabkan karena kurikulum pelatihan yang dikembangkan selama ini tidak melalui perencanaan yang matang. Temuan ini digunakan sebagai dasar pengembangan kurikulum pelatihan untuk meningkatkan pemahaman guru tentang PTK. Berdasarkan hasil pre tes dan post tes, menunjukan adanya peningkatan dan perbaikan di setiap siklusnya. Siklus I Pertemuan 1 rata-rata pos tes sebesar 53,75, Siklus I Pertemuan 2 sebesar 63,75, Siklus II Pertemuan 1 meningkat menjadi 65,00 dan di Siklus II Pertemuan 2 rata-rata menngkat kembali menjadi 70,00. Hal ini menunjukkan bahwa kurikulum pelatihan PTK yang dikembangkan mampu meningkatkan pemahaman guru tentang PTK, selain dapat meningkatkan pemahaman guru, kurikulum pelatihan yang dikembangkan juga efektif. Pelaksanaan kurikulum pelatihan tidak terlepas dari faktor-faktor pendukung dan penghambat, adapun factor pendukungnya yaitu factor pengelolaan dan factor kesesuaian kurikulum pelatihan dengan program kerja lembaga penyelenggara pelatihan, sedangkan factor penghambatnya yaitu kemampuan fasilitator dalam mengelola pembelajaran dan sarana/prasarana. Berdasarkan pada hasil penelitian yang didapatkan, maka diharapkan kepada lembaga yang bertanggungjawab (gugus Sekolah sebagai tempat kelompok penyelenggara) terhadap penyelenggaran pembinaan dan peningkatan mutu pendidik dan pendidikan hendaknya mengevaluasi secara berkala kurikulum pelatihan yang selama ini digunakan dan dilaksanakan. Evaluasi ini untuk kepentingan perbaikan dan pengembangan kurikulum yang efektif dan efisien. Kata Kunci— Kurikulum Pelatihan, Pemahaman Guru dan PTK