PERANAN GURU AGAMA HINDU DALAM MENANGGULANGI DEGRADASI MORAL PADA SISWA SMA NEGERI 2 TABANAN

Abstract

Diera globalisasi seperti saat ini marak terjadinya fenomena menurunnya kualitas moral atau yang disebut dengan degradasi moral dikalangan remaja khususnya dikalangan pelajar. Degradasi moral sebagai akibat dari kemajuan teknologi, pergaulan global, dan masalah-masalah sosial yang timbul dimasyarakat. Dampak dari masalah sosial tersebut, maka para remaja cenderung melakukan tindakan-tindakan yang menyimpang. Degradasi moral remaja merupakan suatu keprihatinan yang sangat mendalam bagi suatu bangsa yang dari tahun ketahun terus mengalami penurunan mutu atau degradasi. Mulai dari tutur kata, cara berpakaian, dan lain-lain. Seperti halnya yang terjadi di SMA Negeri 2 Tabanan diantaranya perkelahian antar pelajar, rendahnya rasa hormat siswa pada guru, dan  rendahnya pemahaman siswa terhadap tata tertib sekolah. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yang terdiri dari faktor internal diantaranya faktor bawaan yang dibawa sejak lahir yaitu dipengaruhi oleh gen atau berdasarkan faktor keturunan., faktor intelegensi yaitu  kemampuan mental yang menggambarkan kecakapan berpikir dengan menggunakan pengertian dalam memecahkan masalah yang diperoleh dari pengalaman, kurangnya pemahaman siswa tentang ajaran agama Hindu yang telah diajarkan di sekolah,  dan faktor eksternal diantaranya keluarga, sekolah, masyarakat, media massa. Peranan guru agama khususnya agama Hindu sebagai ujung tombak dalam menanggulangi degradasi moral pada siswa. Adapun peranan guru agama Hindu dalam upaya menanggulangi degradasi moral pada siswa adalah peran guru sebagai perencana dalam merencanakan materi pembelajaran untuk menanggulangi degradasi moral yang terjadi seperti catur guru, tri kaya parisudha, tat twam asi, tri hita karana, catur paramitha, peran guru sebagai pelaksana diantaranya guru sebagai pendidik dalam hal mendidik kedisiplinan siswa, guru sebagai pengajar dalam hal memberikan pelajaran yang menyinggung degradasi moral, guru sebagai pembimbing, guru sebagai motivator dalam hal memberikan dorongan kepada siswa dalam segala kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah dengan tujuan dapat meminimalisir terjadinya degradasi moral, guru sebagai demonstrator dalam hal memberikan contoh yang baik sehingga ditiru oleh siswa, dan peran guru sebagai evaluator dalam upaya menanggulangi degradasi moral yang terjadi pada siswa.