NILAI PENDIDIKAN AGAMA HINDUDALAM PENEMPATAN PATUNG GANESHADI DESA MANISTUTU KECAMATAN MELAYA KABUPATEN JEMBRANA

Abstract

Sradha adalah kepercayaan terhadap Ida Sang Hyang Widhi Wasadalam segala manifestasi-Nya. Konsep sradha inilah yang menjadikan aktifitas keagamaan dan budaya di Bali tetap bertahan. Dewa Ganesha adalah salah satu manifestasi dari Ida Sang Hyang Widhi Wasayang sejak  lama oleh agama Hindu dipuja dalam setiap melakukan persembahyangan. Pemujaan kehadapan Dewa Ganesha menggunakan media yang berbentuk patung/arca Ganesha yang dipercayai sebagai sthana dari Dewa Ganesha. Penempatan patung Ganesha didasari dari berbagai keyakinan dan fungsi yang berbeda-beda. Penempatan berbagai patung Ganeshayang berbeda-beda ini tentu menarik untuk diadakan penelitian yang perlu dikaji dengan judul “Nilai Pendidikan Agama Hindu dalam Penempatan Patung Ganesha di Desa Manistutu Kecamatan Melaya Kabupaten Jembrana. 1 Hasil penelitian menunjukkan (1) Penempatan patung Ganesha di Desa Manistutu ditempatkan diberbagai tempat dengan fungsi yang berbeda-beda, (2) Penempatan patung Ganesha di Desa Manistutu memiliki fungsi yaitu fungsi religius atau sakral sebagai media pemujaan masyarakat meyakini patung Ganesha sebagai tempat untuk memuja Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasi-Nya sebagai Dewa Ganeshadan fungsi sekuler atau profan patung Ganesha hanya difungsikan sebagai hiasan dan dekorasi, dan (3) Nilai pendidikan yang terkandung dalam penempatan patung Ganesha di Desa Manistutu adalah: (a) nilai pendidikan tattwadapat dilihat dari adanya keyakinan masyarakat terhadap penempatan patung Ganesha sebagai sthana dari Dewa Ganesha  yang difungsikan sebagai media pemujaan kehadapan Dewa Ganesha, (b) nilai pendidikan sosio religius terlihat dari adanya kebersamaan masyarakat tetap beraktivitas dalam ranah spritual dimana aktivitas pemujaan yang memfokuskan keyakinan masyarakat terhadap simbol-simbol tertentu terbukti dengan fenomena berupa patung Ganesha yang ditempatkan diberbagai tempat di Desa Manistutu yang difungsikan sebagai media pemujaan kehadapan Dewa Ganesha, dan (c) nilai pendidikan estetika pada patung Ganesha dapat ditinjau dari relief-relief patung Ganesha yang menimbulkan rasa nikmat dan senang bagi penikmatnya.