EKSISTENSI PURA TELEDU NGINYAH PADA ERA POSMODERN DI DESA GUMBRIH KECAMATAN PEKUTATAN KABUPATEN JEMBRANA (Perspektif Pendidikan Agama Hindu)
Abstract
Pulau Bali sering dijuluki sebagai Pulau seribu pura atau Pulau Dewata, julukan Bali seribu pura tepat sekali untuk sebutan Pulau Dewata, karena begitu banyak pura yang ada. Setiap agama memiliki tempat suci yang berbeda-beda, salah satunya adalah agama Hindu memiliki tempat suci yang disebut pura untuk memuja Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Di dalam sebuah pura memiliki struktur bangunan yang mengikuti konsep Tri Mandala, yaitu Utama Mandala, Madya Mandala dan Nista Mandala. Pura Teledu Nginyah adalah salah satu dari kebanyakan Pura yang menggunakan konsep Tri Mandala. Pura yang terdapat di Desa Gumbrih memiliki keunikan berupa Tapakan/ Batu Besar yang dipercaya berfungsi sebagai tempat pesamuan penjaga/ ancangan di Pura Teledu Nginyah.Hasil Penelitian menunjukkan (1) Eksistensi Pura Teledu Nginyah dapat dilihat dari Sejarah, struktur bangunan dan karya di pura ini. (2). Pura Teledu Nginyah memiliki fungsi religius, fungsi etika dan fungsi sosial. (3) Nilai-nilai pendidikan agama Hindu yang terdapat pada Pura Teledu Nginyah yaitu: nilai Pendidikan Tattwa, nilai Pendidikan Susila dan nilai Pendidikan Bhakti.