PERKAWINAN PADA GELAHANG DAN POLA ASUH TERHADAP ANAK DI DESA BUAHAN KECAMATAN TABANAN KABUPATEN TABANAN

Abstract

Perkawinan merupakan upacara paling akhir urutannya dari upacara dalam kandungan hingga dewasa, begitu pula terselenggaranya prosesi upacara pernikahan. Umat hindu mengenal beberapa sistem perkawinan salah satunya yaitu perkawinan pada gelahang yang memiliki tujuan untuk berumah tangga dan meneruskan keturunan. Pemberian pola asuh terhadap anak pada perkawinan pada gelahang sama halnya  untuk menjadikan anak berbudi luhur dan anak yang suputra.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Pelaksanaan perkawinan pada gelahang di Desa Buahan Kecamatan Tabanan Kabupaten Tabanan (2) Kendala dalam memberikan pola asuh terhadap anak pada perkawinan pada gelahang di Desa Buahan Kecamatan Tabanan Kabutaen Tabanan (3) Implikasi yang terjadi terhadap pola asuh anak di Desa Buahan Kecamatan Tabanan Kabupaten Tabanan.Hasil penelitian menunjukkan (1) Pelaksanaan perkawinan pada gelahang yakni (a) faktor eksternal (b) Faktor internal (c) Prosesi upacara perkawinan di dua tempat yaitu dikediaman pengantin wanita dan dikediaman di pengantin laki-laki. Upacara ini diawali dengan upacara memadik upacara maka-kalaan dengan pengelukatan, natab banten pabyakawonan serta natab banten jerimpen pedoman. (2) Kendala-kendala dalam memberikan pola asuh terhadap anak pada perkawinan pada gelahang yakni: (a) pemberian tanggung jawab (b) keberadaan status anak (3) Implikasi yang terjadi terhadap pola asuh anak pada perkawinan pada gelahang yaitu: (a) pemberian kasih sayang (b). pemberian tanggung jawab anak.