TRADISI KEILMUAN MADRASAH PERTI: Pewarisan Kitab Kuning di Minangkabau

Abstract

Tradisi kitab kuning dibangun dari pewarisan kitab-kitab klasik karya ulama Timur Tengah yang biasa disebut dengan kitab kuning dalam tradisi keilmuan Islam di dunia Melayu Islam. Minangkabau sebagai salah satu daerah jaringan ulama di Nusantara sudah mengenal tradisi kitab kuning semenjak pertengahan abad ke-17 setelah Syeikh Burhanuddin mendirikan Surau Ulakan di Pariaman, Minangkabau. Surau Ulakan merupakan embrio tumbuhnya tradisi kitab kuning di surau-surau Minangkabau pada abad ke-18 dan abad ke-19. Pewarisan kitab kuning yang lebih rapi dan teratur berlangsung sejalan dengan perubahan surau-surau menjadi Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI). Kitab-kitab kuning yang dipelajari di Madrasah Perti dapat diklasifikasikan kepada kitab ilmu alat (naḥwu, ṣaraf, balāghah, manṭiq dan ‘arūḍ), tauhid, fiqh dan ushul fiqh, tasauf, akhlak, sejarah Islam (tārīkh), tafsir dan ilmu tafsir, serta hadits dan ilmu hadits.