ANALISIS PENGARUH PERKEMBANGAN LAHAN DAN PRODUKSI MINYAK KELAPA SAWIT TERHADAP KETAHANAN PANGAN NASIONAL TAHUN 2000-2015

Abstract

Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman primadona di Indonesia, karena memiliki produktivitas dan konsumen yang meluas. Konsumsi minyak sawit (CPO dan PKO) dunia pada sepuluh tahun terakhir (2005-2015) yaitu meningkat 82%, lebih tinggi jika dibandingkan dengan minyak kedele (soybean oils) meningkat 46% (Oil World, 2015). Hal tersebut mendorong perluasan lahan kelapa sawit yang tumbuh selama satu dasawarsa (2005-2015) rata-rata 7,4% per tahun (Dirjen Perkebunan, 2016) dan juga banyaknya jumlah pabrik kelapa sawit tahun 2016 mencapai 1.109 pabrik (Businfocus, 2016). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari perluasan lahan dan peningkatan produksi minyak kelapa sawit terhadap ketahanan pangan nasional tahun 2000-2015. Analisis data sekunder dilakukan dengan metode regresi linier menggunakan SPSS 16. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pada tahun 2000-2015 luas lahan kelapa sawit; produksi minyak sawit; dan produksi komoditas pangan/padi (juta ton) berturut-turut yaitu 4,2-11,3 juta hektar; 7-31,3 juta ton dan 51,9-75,4 juta ton, dengan persentase rasio pertumbuhan masing-masing 36,8%; 22,4% dan 68,8%. Hasil juga menunjukkan bahwa perkembangan luas lahan dan produksi minyak kelapa sawit Indonesia berpengaruh signifikan (α<0,05) terhadap peningkatan produksi komoditas pangan/padi di Indonesia. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2000-2015 perkembangan lahan dan produksi minyak kelapa sawit berkontribusi positif pada ketahanan pangan nasional.