EVALUASI TINGKAT PENCAHAYAAN RUANG BACA PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS BUDI LUHUR, JAKARTA

Abstract

Abstract: The arrangement of architectural light, including natural and artificial, is the ability that is expected to be mastered by the architect because light plays an important role, both in terms of security, health, comfort, and visual aesthetics of buildings.  The existence of libraries in the world of education is highly prioritized, especially at a university to support learning and teaching activities so that the existence of the library should be the center of attention. The library is one of the workplaces where most activities rely heavily on the eyes, therefore good lighting in the library room will improve work comfort for employees and students. Based on SNI 03-6197-2000 concerning Energy Conservation in Lighting Systems, the average lighting level in library reading rooms is 300 lux. This research was carried out with the main objective was to find out the level of lighting in the reading room of the Budi Luhur University library and its compatibility with SNI. The research method used is a quantitative method by reading literature relating to natural lighting, field observation, measuring with a light meter tools. The scope of this research is the level of lighting in the library reading room. The results of this study indicate that the average value of lighting intensity or strong lighting naturally in the library reading room on the 2nd floor is 272 lux, and the library reading room on the 3rd floor is 663 lux. Based on SNI 03-6197-2000 concerning Energy Conservation in the Lighting System, the lighting of the library reading room on the 2nd floor does not meet the standard, while the average value of natural lighting intensity in the reading room on the 3rd floor exceeds the standard and will cause other problems, namely glare which can interfere with the convenience of library users. Keyword: daylighting, illumination, libraryAbstrak: Penataan cahaya arsitektural, meliputi alami dan buatan merupakan kemampuan yang diharapkan dikuasai oleh arsitek karena cahaya memegang peranan penting, baik dari segi keamanan, kesehatan, kenyamanan, maupun estetika visual bangunan. Keberadaan perpustakaan pada dunia pendidikan sangatlah diutamakan, terlebih lagi pada sebuah Universitas untuk mendukung kegiatan belajar dan mengajar maka sudah semestinya keberadaan perpustakaan menjadi pusat perhatian. Perpustakaan merupakan salah satu tempat kerja yang sebagian besar kegiatan sangat mengandalkan mata. Oleh sebab itu pencahayaan yang baik di ruang perpustakaan akan meningkatkan kenyamanan dalam bekerja bagi karyawan dan mahasiswa. Berdasarkan SNI 03-6197-2000 tentang Konservasi Energi pada Sistem Pencahayaan, tingkat pencahayaan rata-rata pada ruang baca perpustakaan adalah 300 lux. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan utama adalah mengetahui tingkat pencahayaan pada ruang baca perpustakaan Universitas Budi Luhur dan kesesuaiannya dengan SNI. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan membaca literatur yang berkaitan dengan pancahayaan alami, observasi lapangan, melakukan pengukuran dengan alat luxmeter. Lingkup penelitian ini adalah tingkat pencahayaan pada ruang baca perpustakaan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata intensitas pencahayaan atau kuat penerangan secara alami pada ruang baca perpustakaan di lantai 2 adalah sebesar 272 lux dan pada ruang baca perpustakaan di lantai 3 sebesar 663 lux. Berdasarkan SNI 03-6197-2000 tentang Konservasi Energi pada Sistem Pencahayaan, pencahayaan ruang baca perpustakaan di lantai 2 belum memenuhi stadar, sedangkan nilai rata-rata intensitas pencahayaan alami pada ruang baca lantai 3 melebihi standar dan akan menimbulkan permasalahan lainnya yaitu terjadinya silau (glare) yang dapat mengganggu kenyamanan pengguna perpustakaan.Kata Kunci: Pencahayaan Alami, Intensitas Pencahayaan, Perpustakaan