SETTING RUANG KOMUNAL DI SEPANJANG PANTAI SANUR, BALI.

Abstract

Abstract:. Beach spaces in Bali, for traditional communities are very important and are part of their ritual life cycle. Open space on the beach is very important because it can accommodate many religious, social, cultural and ritual activities. The many social levels of the community come together to use the area on the beach to carry out various kinds of activities, to produce spaces and areas that are architecturally formulated and their meanings. The communal space setting on the object of research is intended to find out whether communal space already exists or is newly formed after various activities are present. Or the space has never existed, even though there are indeed private spaces that have been acknowledged by users and providers of tourist accommodation that were present later. The method used is descriptive qualitative method by thinking logically, structured and creatively, by mapping activities based on time segments and interviews. Formulate problems by describing the problem into smaller and more manageable segments, identifying patterns, solving complex problems into small steps, organizing and making a series of steps to provide solutions, and construct data representations through simulation. Keyword: Public Space Conflict, Space Pattern, Meaning of Space. Abstrak : Ruang-ruang pantai di Bali, untuk masyarakat tradisional menjadi amat penting dan merupakan bagian dari siklus kehidupan ritual mereka. Mengapa demikian, karena ruang pantai dapat mengakomodasi banyak kegiatan keagamaan, sosial, budaya dan ritual. Berbagai macam tingkatan sosial masyarakat hadir bersama-sama menggunakan area pantai untuk melakukan berbagai macam aktifitas, hingga menghasilkan ruang dan area yang secara arsitektur harus di telurusi bentuk dan maknanya. Setting ruang komunal pada objek penelitian dimaksudkan untuk menemukan apakah ruang komunal sudah ada atau baru terbentuk setelah beragam kegiatan hadir di tempat tersebut. Atau ruang tersebut tidak pernah ada, bahkan yang ada memang ruang-ruang privat yang sudah diakui oleh pengguna dan penyedia akomodasi wisata yang hadir belakangan. Metoda yang digunakan yakni metoda dengan jalan berfikir secara logis, terstruktur dan kreatif, dengan melakukan mapping kegiatan berdasarkan segmen waktu dan wawancara. Merumuskan masalah dengan menguraikan masalah tersebut ke segmen yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola, mengidentifikasi pola, memecahkan masalah selain kompleks menjadi langkah-langkah kecil, mengatur dan membuat serangkaian langkah untuk memberikan solusi, dan membangun representasi data melalui simulasi. Hasil penelitian menujukan bahwa ruang komunal tidak hadir begitu saja di ruang publik apabila ruang tersebut terzonasi dan diberikan batas. Kata Kunci :  Konfilk Ruang, Pola Ruang, Makna Ruang.