IDENTIFIKASI ASPEK KENYAMANAN WARGA TERHADAP KEBERADAAN RUANG TERBUKA PUBLIK DI KAMPUNG GAMPINGAN KOTA YOGYAKARTA

Abstract

Abstract: Public open spaces are spaces that can be accessed for free and can accommodate a variety of peoples and activities. Therefore, both if in each residential area or at a certain radius there is at least one public open space, no exception in urban villages with a characteristic population density that has become the root of settlement culture in Indonesia. This research then took a case study in one of the villages in the city of Yogyakarta, namely Kampung Gampingan, which despite entering into a slum arrangement according to Mayor Decree Number 216 Year 2016, but still has one existing public open space that still exists utilized by residents around every day, both by children until adults. Related to these findings, this study was conducted as a basic study whose results can be used as a foundation for the arrangement of slums in the future. In its design, public open space must also pay attention to the times and various aspects and needs for the convenience of its users. Although comfort is very difficult to define, at least comfort can be assessed through people's preferences through the responsiveness of each individual. For this reason, through a qualitative-exploratory method using a questionnaire filled out by users of public open spaces in Kampung Gampingan, this study aims to find citizens' preferences for aspects of the comfort of public open spaces based on comfort theory; what matters that must be prioritized or must be avoided in the design for the creation of the convenience of citizens. From this study it was found that in order to achieve the comfort of a public open space, aspects of governance needed include cleanliness, safety, circulation, shape / dimension, noise, lighting, smell, natural/ climate power, and supporting facilities such as the free internet access, parks, CCTV, drink water, trash cans, streetlights, children's games, and furniture. Keyword: Comfort, Public Open Space, Residents, Kampung Gampingan, Yogyakarta City Abstrak: Ruang terbuka publik adalah ruang yang dapat diakses secara gratis dan mampu menampung berbagai pelaku maupun aktivitas. Oleh karenanya, baik apabila dalam setiap wilayah permukiman warga atau pada radius tertentu terdapat minimal satu buah ruang terbuka publik, tidak terkecuali di kampung kota dengan ciri khas kepadatan penduduknya yang sudah menjadi akar budaya permukiman di Indonesia. Penelitian ini kemudian mengambil studi kasus di salah satu kampung di Kota Yogyakarta yakni Kampung Gampingan, yang meskipun masuk ke dalam penataan kawasan kumuh menurut Surat Keputusan Walikota Nomor 216 Tahun 2016, namun masih memiliki satu buah ruang terbuka publik eksisting yang masih eksis dimanfaatkan warga sekitar setiap harinya, baik oleh anak-anak hingga orang dewasa.Terkait temuan tersebut, maka dilakukan penelitian ini sebagai kajian dasar yang hasilnya dapat digunakan untuk landasan penataan kampung kumuh di masa depan.Dalam perancangannya, ruang terbuka publik juga harus memperhatikan perkembangan zaman serta berbagai aspek maupun kebutuhan demi kenyamanan penggunanya. Meskipun kenyamanan sangat sulit didefinisikan, setidaknya kenyamanan dapat dinilai melalui preferensi warga lewat penilaian responsif setiap individunya. Untuk itu, melalui metode kualitatif-eksploratif dengan menggunakan kuesioner yang diisi oleh pengguna ruang terbuka publik di Kampung Gampingan, penelitian ini bertujuan untuk menemukan preferensi warga terhadap aspek kenyamanan ruang terbuka publik yang didasarkan pada teori kenyamanan; hal-hal apa saja yang harus diutamakan maupun harus dihindarkan dalam desain perancangan demi terciptanya kenyamanan warga. Dari penelitian ini ditemukan bahwa ternyata untuk mencapai kenyamanan suatu ruang terbuka publik, diperlukan aspek-aspek penataan yang meliputi kebersihan, keamanan, sirkulasi, bentuk/dimensi, kebisingan, penerangan, aroma, daya alam/iklim, dan fasilitas penunjang seperti adanya internet gratis, taman, CCTV, air siap minum, tempat sampah, lampu jalan, permainan anak, serta furnitur.Kata Kunci: Kenyamanan, Ruang Terbuka Publik, Warga, Kampung Gampingan, Kota Yogyakarta