SISTEM SPASIAL PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN BERBASIS MASYARAKAT (BANK SAMPAH) DI KOTA YOGYAKARTA

Abstract

Abstract:. The city of Yogyakarta has a waste problem where there is an imbalance between the amount of waste generated and waste management space. Therefore, community-based waste management was appear in the form of ”Garbage Bank” which expected to manage the inorganic waste at RW level. The existence of the “Garbage Bank” is supported by the Mayor of Yogyakarta program and also some policies of the Central and Regional Governments. However, in reality there is no spatial system of waste management of settlements which clear and integrated through "Garbage Bank” in Yogyakarta City. Therefore, the purpose of this research is to look at micro, mezo and macro scale and look for spatial system form of community-based waste management system (Garbage Bank) which integrated in Yogyakarta City. The methods of this research used a qualitative approach with inductive thinking (bottom up), descriptive analysis technique by mapping existing data. “Garbage Bank” has different models according to the condition of the settlement area. A “Garbage Bank” minimum needs a weighing space, administration space, packing space and garbage storage that has been weighed. In the City Scale, it needs a settlement waste management system through integrated Waste Bank from start source (household) to Kota level.Keyword : spatial system, waste management, Garbage Bank Abstrak: Kota Yogyakarta memiliki masalah persampahan di mana  terjadi ketidakseimbangan antara jumlah timbulan sampah yang dihasilkan dengan ruang pengelolaan sampahnya. Oleh karena itu muncul pengelolaan sampah permukiman berbasis masyarakat dalam bentuk Bank Sampah yang diharapkan dapat mengelola sampah anorganik pada tingkat RW. Keberadaan Bank Sampah tersebut didukung oleh program Walikota Yogyakarta dan juga beberapa kebijakan Pemerintah Pusat dan Daerah. Namun pada kenyataannya belum terdapat sistem spasial pengelolaan sampah permukiman melalui Bank Sampah yang jelas dan terintegrasi di Kota Yogyakarta. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah melihat dalam skala mikro, mezo dan makro serta mencari bentuk sistem spasial pengelolaan sampah permukiman berbasis masyarakat (Bank Sampah) yang terintegrasi di Kota Yogyakarta. Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pola pikir induktif (bottom up), teknik analisa secara deskriptif  dengan memetakan data yang ada. Bank Sampah memiliki model yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi wilayah permukimannya. Minimal sebuah Bank Sampah membutuhkan ruang penimbangan, ruang administrasi / pencatatan, ruang pengepakan dan ruang penyimpanan sampah yang telah ditimbang. Dalam Skala Kota, dibutuhkan sistem pengelolaan sampah permukiman melalui Bank Sampah yang terintegrasi dari mulai sumber (rumah tangga) hingga tingkat Kota.Kata kunci : sistem spasial, pengelolaan sampah, Bank Sampah