Kajian Spasial Penempatan Fasilitas Sosial di Pemukiman Padat Kota Bandung: Analisis Space Syntax Studi Kasus : Wilayah Kelurahan Burangrang, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung

Abstract

Abstract:. Burangrang Urban Village is one of the densely populated residential areas in the center of Bandung. The density of settlements in the center of the city must be supported by the availability of social facilities to develop the social, economic, and cultural quality of the population. Nevertheless, the residential area still lacks an integrated social facility to accommodate the social activities of the community for the entire settlement. Social facilities have an important role to play in increasing the social values of the population by providing space for interaction. Such social facilities should be located in easily accessible areas to accommodate social interaction for all dispersed community settlements. This paper aims to determine the potential placement of social facilities to strengthen social interaction in the neighborhood of the burangrang urban village. The method used is qualitative method with explorative approach through space syntax analysis, to see the connectivity, integration and level of potential destinations of space that can be achieved by the settlement in the area. The data were taken by non-participant observation and secondary data related to the road network and its achievement from settlement in the area.Keyword: social facilities, housing, space syntax Abstrak: Wilayah Kelurahan Burangrang merupakan salah satu daerah pemukiman padat yang berada di tengah Kota Bandung. Padatnya permukiman di tengah kota tersebut harus didukung oleh ketersediaan fasilitas sosial untuk mengembangkan kualitas sosial, ekonomi, dan budaya penduduk. Meskipun begitu, wilayah pemukiman tersebut masih belum terdapat fasilitas sosial yang terintegrasi untuk mewadahi kegiatan sosial masyarakat untuk seluruh pemukiman tersebut. Fasilitas sosial memiliki peran penting untuk meningkatkan nilai-nilai sosial penduduk dengan menyediakan ruang untuk interaksi. Fasilitas sosial tersebut harus ditempatkan di area yang mudah dijangkau agar dapat mewadahi interaksi sosial untuk semua komunitas di pemukiman yang tersebar. Tulisan ini bertujuan untuk menentukan potensi penempatan fasilitas sosial untuk memperkuat interaksi sosial di lingkungan wilayah kelurahan burangrang. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan eksploratif melalui analisis space syntax, untuk melihat konektivitas, integrasi dan tingkat potensi destinasi ruang yang dapat digapai oleh pemukiman di area tersebut. Data diambil dengan cara observasi non-partisipan dan data sekunder terkait dengan jaringan jalan dan ketercapaiannya dari permukiman di wilayah tersebut.Kata Kunci: fasilitas sosial, pemukiman, space syntax