PENGARUH VARIASI DIMENSI & PENGELOMPOKAN BUKAAN TERHADAP PERGERAKAN DAN KECEPATAN ANGIN DI DALAM GEDUNG KANTOR (OPENPLAN LAYOUT)
Abstract
Abstract: Implementation of cross ventilation in highrise office building will face wind speed problem due to differences in elevation and system capabilities in creating wind distribution in the room. This paper examines the influence of apertures with configured distance on building facades against wind speed and wind flow distribution. It generated by using computational fluid dynamics. Performance of cross ventilation in hipotetical models were tested using calculation model k-e RNG. Enlarge the apertures dimension up to 40% window to wall ratio increase wind velocity in building without decrease wind distribution quality. Apertures with equal distance create good distribution of wind of up to 85% depth of building.Keyword: cross ventilation, tropical, cooling effect Abstrak: Implementasi ventilasi silang di gedung kantor bertingkat akan menghadapi masalah kecepatan angin karena perbedaan ketinggian dan kemampuan sistem dalam menciptakan distribusi angin di ruangan. Penelitian ini meneliti pengaruh celah dengan jarak yang dikonfigurasi pada fasad bangunan terhadap kecepatan angin dan distribusi aliran angin. Penelitian dilakukan dengan menggunakan software CFD (computatuonal Fluid Dynamics). Kinerja ventilasi silang dalam model hipotetis diuji menggunakan model perhitungan k-e RNG. Simulasi menunjukkan, memperbesar dimensi lubang hingga rasio jendela ke dinding 40% meningkatkan kecepatan angin di gedung tanpa menurunkan pemerataan distribusi angin. Lubang dengan jarak yang sama membuat distribusi angin yang baik hingga 85% kedalaman bangunan.Kata Kunci: ventilasi silang, tropis, efek pendinginan