<p><em>Quadcopter adalah pengembangan dari helikopter yang hanya memiliki sebuah rotor. Quadcopter banyak menjadi objek penelitian </em>salah satunya dalam bidang pertanian. <em>Quadcopter</em> dapat digunakan untuk melakukan survei lahan, pemantauan jarak jauh maupun lainnya untuk mempermudah aktivitas pertanian terutama untuk penyemprotan hama dan pemupukan. Di masa mendatang teknologi ini layak untuk dimanfaatkan dan dikembangkan guna membantu kegiatan pertanian yang tepat guna dan efisien. Pestisida berbahaya tidak boleh terkena kulit secara langsung, terhirup atau mengenai mata. Kecelakaan akibat pestisida dialami petani terutama yang menggunakan penyemprotan secara manual <em>pump</em>. Untuk meminimalisir resiko penyemprotan maka dirancang <em>quadcopter</em><em> remote control </em>khusus untuk menyemprotkan cairan pestisida pada tanaman padi. <em>Quadcopter</em><em> </em>yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis <em>quadccopter </em>tipe X dengan dimensi 650mm yang dibuat oleh tarot. <em>Quadcopter</em> bergerak menggunakan 4 buah baling-baling (<em>propeller</em>) dengan ukuran 13x5,5-inch yang dipasang pada motor <em>brushless </em>700KV. <em>Quadcopter</em> pada saat penyiraman cairan pestisida melakukan <em>take off</em> menggunakan 2 cara, yaitu penyemprotan dengan mode terbang GPS-<em>hold </em>dan penyemprotan mode terbang secara otomatis diatur melalui <em>Mission Planner</em><em> software</em>. Penyemprotan pestisida menggunakan <em>quadcopter</em> menghasilkan penyemprotan yang sempurna apabila penyemprotan dilakukan dengan ketinggian 3m dengan menggunakan persentase <em>nozzle holder </em>75%.</p>