Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan Bahasa Inggris: Meninjau Kemampuan Bahasa Inggris Mahasiswa Perbankan Syariah dalam Menghadapi MEA

Abstract

ASEAN Economic Community (AEC) has been popular since 2016. Therefore, many preparations have already been done by all sectors to makeup this free market. Europe Economic Community has preceeded the famous of AEC. Thus, related to readiness, this article aimed at finding out the alertness that the third semester of Syariah Banking students of IAIN Bukittinggi have already prepared, especially their English ability to struggle with other country in ASEAN. The data of this research was gotten and analyzed quantitatively, by distributing questionnaire to the third semester of Syariah Banking students of IAIN Bukittinggi. The finding showed that the students had not been able to compete with other nations in ASEAN country since English did not become the important lesson for them and it was strengthen the curriculum of syariah banking does support students’ opportunity to learn English more. Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sudah booming dari awal tahun 2016 yang lalu. Sehingga sudah banyak persiapan yang dilakukan oleh semua sektor untuk menghadapi pasar bebas ini.  Ketenaran istilah ini sebelumnya telah didahului oleh pasar bebas di Eropa atau lebih dikenal  Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE). Terkait dengan persiapan, maka tulisan bertujuan untuk melihat persiapan yang telah dilakukan oleh mahasiswa semester III Perbankan Syariah IAIN Bukittinggi, khususnya tentang kemampuan bahasa Inggris mereka dalam rangka kesiapan mahasiswa dalam bersaing dengan bangsa yang ada di ASEAN. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dan diolah secara kuantitatif, yaitu dengan menyebarkan angket kepada mahasiswa semester III Perbankan Syariah IAIN Bukittinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan bahasa Inggris mahasiswa Perbankan Syariah belum mampu bersaing dengan bangsa lain yang tercakup dalam negara ASEAN.