Analisa Kritis Teori Feminisme Liberal dalam Konstruksi Pendidikan Islam Prespektif Kesetaraan Gender
Abstract
Sejarah perbedaan gender terjadi mulai sebuah proses yang sangat panjang terbentuknya perbedaan gender ini disebabkan banyak hal, antara lain dibentuk disoialisasi, diperkuat bahkan dikonstruksi secara sosial dan cultural melaui berbagai wacana seperti agama, politik maupun psikologi. Melalui proses yang panjang, sosialisasi gender akhirnya dianggap sebagai ketentuan tuhan, seolah-olah gender adalah bersifat biologis yang tidak bias di ubah-ubah lagi, sehingga perubahan gender dianggap sebagai kodrat laki-lakimaupun kodrat perempuan. Karena di anggap sebagai kodrat upaya untuk menolak perbedaan gender tersebut dianggap sebagai perbutan melawan ketentuan tuhan. Bermula dari kesadaran akan subordinasi dan ketertinandasan perempuan oleh system yang patriakis inilah muncul kajian tentang perempuan yang kemudian dengan istilah “Feminisme”. Dimana salah satu gagasan prmbebasan yang mengkonsentrasikan pada upaya pengangkatan status perempuan agar setara dengan laki-laki dan bebas dari eksploitasi dan tidak mengenal adanya diskriminasi jenis kelamin dan mengenai persoalan mengapa kaum perempuan mengalami ketertindasan dan ketidak adilan, hal ini telah memunculkan aliran feminism liberal. Penelitian pustaka ini secara spesifik mengkaji bagaimana teori feminisme liberal dalam konstruksi pendidikan islam prespektif kesetraraan gender. Kajian terhadap masalah tersebut berawal dari problematika gender yang membutuhkan teori feminisme liberal hadir dalam pendidikan islam ditinjau dari prespektif kesetaraan gender. Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui teori feminisme liberal dalam konstruksi pendidikan islam prespektif kesetaraan gender dan untuk mengetahui konsep pendidikan islamprespektif kesetaraan gender. Dan hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peneliti, para praktisi pendidikan dan masyarakat pada umumnya untuk dijadikan bahan pijakan secara teoritis bagi problematika ketidak adilan gender yang tak kunjung usai yang juga merupakan tanggung jawab pendidikan islam. Penelitian ini termasuk pendekatan kulitatif yang fokus pada kajian putaka dengan menggunakan metode pengumpulan data dengan dokumentasi dan teknik analisa data yang berupa deskrptif dan content analysis. Hasil penelitian tersebutmenunjukkan bahwa ketidakadilan gender yang sebagian besar menimpa perempuan masih sangat memprihatinkan, sehingga membutuhkan analisa kritis teori feminism liberal dalam kontruksi pendidikan islam prespektif kesetaraan gender yakni dengan memberikan kesempatan dan peluang bagi perempuan untuk mendapatkan pendidikan baik secara individu maupun kelompok. Karena perempuan adalah mahkluk yang rasional, kemampuan dan potensinya sama dengan lali-laki. Menanggapi hal tersebut diatas, pendidikan merupakan proses untuk mengembalikan nilai-nilai kemanusiaan yang telah terkikis karena relasi social yang dominatif. Dalam hal ini, pendidikan islam pada khususnya dituntut untuk mampu tampil sebagai wahana paling utama baik secara konsepsional maupun dalam pelaksanaanya untuk berperan aktif dalam mengatasi problem masyarakat terhadap ketidakadilan gender.