Mengenal al-Nasa’i dan Sunan-nya
Abstract
Periwayatan hadits berbeda dengan sejarah pembukan al-Qur’an yang melalui pencatatan ketat oleh para sahabat. Sedangkan Hadits, peyampaiannya dari Nabi terhadap sahabat cendrung bersifat individu, ahad; tidak menyeluruh, sehingga diantara para sahabat menimbulkan sedikit banyak perbedaan. Apalagi Nabi pernah melarang bahwa apapun yang disampaikan oleh belaiau, selain al-Qur’an tidak boleh dicatat. Dengan begitu, penjagaan keotentikan hadits lebih bersifat hafalan daripada catatan. Kajian ini berupaya melakukan penelusuran sejarah pembukuan hadits untuk membuktikan keotentikan Hadits sehingga tetap layak dijadikan sebagai hukum Islam. Namun demikian, melalui berbagai pertimbangan akademik, maka kajian ini penulis fokuskan untuk menelaah Kitab Hadits Sunan Al-Nasa’I, metode penyusunan, sistematika dan juga keunggulan kitab Sunan Al-Nasai bila dibanddingkan dengan berbagai kitab Hadits lainnya.