STRATEGI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ENGENTASKAN PERILAKU AGRESIF PESERTA DIDIK PADA KELAS VIII MTsN 3 KOTO TANGAH PADANG

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan peserta didik yang kurang menghargai atau menghormati antar sesama selain itu selalu mengedepankan perilaku agresif tanpa memikirkan akibat dan kerugian yang terjadi disekitarnya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah "Bagaimana strategi guru bimbingan dan konseling dalam mengentaskan perilaku agresif peserta didik pada kelas VIII di MTsN 3 Koto Tangah Padang? Sedangkan batasan masalah dalam penelitian ini adalah (a)Strategi pembinaan oleh guru bimbingan dan konseling dalam mengentaskan perilaku agresif peserta didik pada kelas VIII di MTsN 3 Koto Tangah Padang,(b) Strategi katarsis oleh guru bimbingan dan konseling dalam mengentaskan perilaku agresif peserta didik pada kelas VIII di MTsN 3 Koto Tangah Padang. ,(c) Strategi pengenalan model non-agresi oleh guru bimbingan dan konseling dalam mengentaskan perilaku agresif peserta didik pada kelas VIII di MTsN 3 Koto Tangah Padang, (d) Strategi pelatihan keterampilan sosial oleh guru bimbingan dan konseling dalam mengentaskan perilaku agresif peserta didik pada kelas VIII di MTsN 3 Koto Tangah Padang.Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini antara lain guru bimbingan dan peserta didik MTsN 3 Koto Tangah Padang . Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan maka dapat disimpulkan bahwa Strategi pembinaan guru BK selalu memberikan nasehat dan motivasi pada peserta didik jauh dari perilaku agresif selain dari nasehat dan motivasi, guru BK menerapkan sistem point pada peserta didik untuk menghafal surat-surat pendek.Strategi Katarsis, strategi ini juga diterapkan di MTsN 3 Koto Tangah Padang, tetapi meilihat dari hasilnya yang tidak bertahan lama dalam meredam perilaku agresif, karena jika ingatan kebencian itu tumbuh perilaku agresif pun timbul kembali. Tetapi strategi ini dapat bermanfaat untuk jangka pendek Strategi pengenalan model non agresi, strategi ini menjadikan peserta didik kearah perilaku yang baik sehingga perilaku non agresi lebih mendominasi di dalam diri peserta didik dari pada perilaku agresif. Strategi ini mampu melatih peserta didik bersifat tolong-menolong, berempati, dan bersimpati. Strategi keterampilan sosial sangat banyak manfaat yang didapatkan selain dari berkurangnya perilaku agresif, peserta didik mampu mengembangkan potensinya pada kegiatan ekstrakurikuler disekolah. agar peserta didik tidak terfikirkan untuk berperilaku agresi.