Ritualitas Ibadah, Antara Qurbah dan Kurbah Dari Dimensi Spiritual-Dogmatis Sampai Dimensi Sosial-Praktis
Abstract
Pemahaman antara berqurban (dengan huruf âqâ) dan berkurban (dengan huruf âkâ), bagi kebanyakan lidah masyarakat Indonesia, sering diartikan simpang siur, sehingga tidak jarang makna hakiki dari ibadah itu sendiri lebur begitu saja dengan sangat mudah. Padahal, jika direnungkan lebih mendalam, masing-masing term memiliki karakteristik yang khas. Di dalamnya, meskipun terkadang memiliki tujuan yang sama, yakni sesuatu yang bisa saja berbentuk materi untuk orang lain yang membutuhkan atau kesusahan, baik sebagai korban kezhaliman atau korban bencana alam, namun akan nampak jelas perbedaan pada penghayatan keduanya. Tulisan ini mencoba untuk menjembatani, dan sebisa mungkin akan memberikan penyelesaian terhadap seputar pembahasan kedua terminologi tersebut.