Jaringan Ideologi Keilmuan dan Modal Politik Teungku Dayah di Aceh
Abstract
Teungku Dayah in Aceh is defining community action. The objectivity, their commandment is not only heard with Islamic discourse but also widened in the social and political sphere. Although some social research in Aceh showed the charm of their power had suffered a crisis at the end of the new Order era up to a decade after the new order, but now the vibration of their political influence was again able to move the masses. Based on the study in Bireuen District This article is about to demonstrate that a network of a scientific ideology built, developed and nourished by the constant nurturing by Teungku Dayah has been in apparent political capital for them to A solid and effective mass. Abstrak: Teungku dayah di Aceh merupakan penentu tindakan masyarakat. Objektifnya, titah mereka tidak hanya didengar terkait dengan wacana keislaman, tetapi juga melebar pada ranah sosial dan politik. Meskipun beberapa riset sosial di Aceh menunjukkan pesona kekuasaan mereka sempat mengalami krisis dipenghujung era Orde Baru sampai dengan satu dekade pasca Orde Baru, namun kini daya getar pengaruh politik mereka kembali mampu menggerakkan massa. Berdasarkan studi di Kabupaten Bireuen artikel ini hendak menunjukkan bahwa jaringan ideologi keilmuan yang dibangun, dikembangkan dan di pelihara melalui pengasuhan terus menerus oleh Teungku Dayah telah dengan nyata menjadi modal politik bagi mereka untuk menggerakkan massa yang solid dan efektif.