ANALISIS NILAI-NILAI HUMANISME DALAM ISLAM

Abstract

Perdebatan tentang hakekat kejadian manusia, telah melahirkan dua pandangan besar, yakni pandangan dari ilmu pengetahuan dan menurut Al-quran. Pandangan ilmu pengetahuan diwakili Robert Charles Darwin, melalui teori evolusinya. Teori evolusi menyatakan bahwa makhluk hidup termasuk rnanusia, muncul melalui proses seleksi alam (natural selection} yang gradual^ sehingga bagi sementara pihak, peran Tuhan sebagai pencipta akan terusik. Pernyataan teori evolusi tersebut tentang keberadaan makhluk hidup secara kebetulan (by chance) dan tidak memiliki tujuan (non purposive} membuat signifikansi Tuhan bagi kehidupan meluntur. Makhluk hidup tidak akan lagi butuh penyelamatan dari Tuhan karena itu agama tidak lagi dibutuhkan.  Menurut Al-quran, generasi manusia yang ada sekarang ini berasal dari satu sosok bernama Adam. Penciptaan Adam sendiri merupakan sebuah pengecualian, dia berasal dari tanah. Hal dijelaskan pada QS. 7: 189, 6: 98,  QS.  30: 6 dan QS. 41: 7-8. Informasi yang terkandung beberapa ayat Al-quran menegaskan bahwa manusia awal yang diciptakan berasal dari tanah, sementara generasi manusia selanjutnya diciptakan dari saripati air yang hina (air mani). Komposisi penciptaan manusia ini juga dibekali dengan peniupan ruh Allah SWT, yang menjadi  titik perbedaan dibandingkan dengan makhluk-makhluk ciptaan Allah SWT lainnya. Kesempurnaan dan keunggulan manusia inilah yang akhirnya ia dingkat khalifah untuk memakmurkan bumi dan seluruh isinya.