RELOKASI PEDAGANG KAKI LIMA: Strategi Coping dalam Meningkatkan Kualitas Pariwisata di Pantai Pangandaran
Abstract
Artikel ini mengurai strategi coping dan kebijakan pemerintah dalam relokasi PKL di pelataran Pantai Pangandaran. Latar belakang pemerintah menyusun roadmap kebijakan relokasi PKL dalam upaya meningkatkan kualitas lokasi pariwisata pantai. Melalui pendekatan studi kasus, penulis menemukan acuan dasar kebijakan pemerintah dengan metode humanis. Sementara itu, strategi coping disinyalir dapat menjadi metode yang ampuh dalam mengurai dan mengubah keadaan. Hasil dari penelitian ini mengurai bahwa ada empat metode strategi coping yang dilakukan oleh PKL, yaitu Problem-focused Coping (PFC), Emotion-focused coping (PFC), Coping Jangka Panjang dan Coping Jangka Pendek. Pada strategi coping berbentuk PFC, tiga subjek menggunakan aspek planful problem-solving (mengatasi masalah secara langsung), dan satu subjek menggunakan confrontative coping (menyelesaikan masalah secara konfrontatif). Pada strategi coping berbentuk EFC, tiga subjek menggunakan aspek positive reappraisal (memberi penilaian positif atas permasalahan), satu subjek menggunakan aspek accepting responsibility (penerimaan atas masalah), serta satu subjek menggunakan aspek self control (pengendalian diri). Tiga subjek menggunakan Coping Jangka panjang, dan tiga subjek lainnya menggunakan coping jangka pendek dalam mengatasi permasalahan. Kata kunci: strategi coping, pedagang kaki lima, relokasi, Pangandaran